Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi memerintahkan Kedutaan Besar RI Buenos Aires (Argentina) untuk memonitor pemulangan jenazah anak buah kapal (ABK) berkewarganegaraan Indonesia yang semula akan dilarung di laut.
"Tugas KBRI Buenos Aires adalah memonitor kapan kapal itu merapat di Uruguay dan mengurus pemulangan jenazah ABK itu ke Indonesia," kata Menlu ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Ia menyebutkan sejak menerima informasi mengenai meninggalnya ABK Indonesia yang sedang ada di Kapal Guo Ji 902, Kemenlu memberikan penugasan khusus kepada KBRI Beijing dan KBRI Buenos Aires.
"Sudah ada permintaan dari keluarga ABK agar jenazah tidak dilarung di laut, KBRI kita di Beijing sudah menerjemahkan surat dari keluarga tersebut dan sudah memberikan kepada perusahaan pelayaran yang berada di Dalian, Tiongkok," katanya.
Menlu menyebutkan dari pihak perusahaan sudah menyanggupi untuk mengembalikan jenazah tersebut kepada keluarga.
Ketika ditanya kapan jenazah ABK itu tiba di Indonesia, Menlu mengatakan masih menunggu perkembangan lebih lanjut.
"Kita juga pelajari itung-itungan pelayaran kapal itu karena kapal sampai kemarin berdasar informasi masih berada di laut lepas, nanti kalau ada perkembangan, kami update lagi," kata Menlu.
Sebelumnya ABK kapal berbendera Tiongkok Guo Ji 902 bernama Faozi bin Tolib meninggal di perairan Uruguay.
Sebelumnya pihak perusahaan pemilik kapal yakni Dalian International Cooperation Pelagic Fisheries Co Ltd akan melarung jenazah Faozi ke laut.
Namun perusahaan tidak jadi melarung jenazah Faozi lantaran adanya permintaan dari keluarga serta adanya bantuan dari pihak Kementerian Luar Negeri.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016