Yogyakarta (ANTARA News) - Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta maaf kepada warga korban gempa bumi di daerah ini khususnya Kabupaten Bantul, karena pencairan dana bantuan rekonstruksi tahap III sebesar Rp1,7 triliun yang rencananya cair pekan depan terpaksa mundur. "Saya minta maaf, karena pencairan dana bantuan rekonstruksi tahap III bagi korban gempa harus mundur dari jadwal yang direncanakan," katanya seusai rapat koordinasi dengan para bupati dan walikota yang membahas tentang rencana pencairan bantuan tersebut, di Yogyakarta, Sabtu. Karena itu, Sultan minta warga korban gempa untuk bersabar, karena pemerintah saat ini sedang menyiapkan PO-nya terlebih dulu, terkait dengan rencana pencairan dana bantuan rekonstruksi tersebut. Kata gubernur, untuk menyusun prosedur operasional (PO) pihaknya menunggu masukan dari pemerintah kabupaten dan pemerintah kota. Jika belum ada masukan, menurut Sultan, PO belum bisa disusun. "Padahal petunjuk operasional akan segera disampaikan ke pemerintah pusat untuk mencairkan dana bantuan rekonstruksi tahap III," kata dia. Ia mengatakan, dari dana bantuan rekonstruksi tahap III sebesar Rp1,7 triliun tersebut termasuk untuk pembangunan panti bagi korban gempa yang mengalami cacat permanen serta pembangunan kembali pasar tradisional yang mengalami rusak berat atau roboh akibat gempa. "Untuk itu, perlu masukan dari pemerintah kabupaten dan kota, pasar tradisional mana saja yang akan dibangun dan besaran dananya berapa," kata gubernur. Disamping itu, menurut Sultan, sebagian dari bantuan tersebut juga untuk warga korban gempa yang rumahnya rusak berat atau roboh dari data susulan. Kata dia, untuk membahas penyusunan PO dengan satuan kebutuhan masing-masing kabupaten dan kota, pada pekan depan akan digelar kembali rapat koordinasi. "Dalam rapat nanti juga akan dibahas bantuan dana rekonstruksi untuk rumah yang rusak sedang dan rusak ringan," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007