Lagos (ANTARA News) - Pemerintah Nigeria menargetkan mengakhiri impor bahan bakar minyak (BBM) pada 2019, kata Menteri Negara Sumber Daya Minyak Ibe Kachikwu.
Kachikwu mengungkapkan target itu ketika berbicara pada sesi interaktif tentang penghapusan subsidi BBM yang diselenggarakan oleh Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil (CSO), di Lagos, pusat ekonomi Nigeria, Senin.
"Saya secara otoritatif dapat mengatakan kepada Anda bahwa mengingat kendala yang kita hadapi, rencana tersebut bahwa pada Desember 2018 kita harus mengurangi impor produk-produk minyak sebesar 60 persen," tambahnya.
"Saya akan berkeliling mencari investor untuk datang menempatkan uang mereka secara patungan ke kilang-kilang," kata menteri kepada para pendengarnya.
"Ini karena kita akan membawa cukup uang agar kilang kita bekerja hingga sekitar 90 persen," kata dia.
Menurutnya, untuk pertama kalinya dalam 10 tahun, tiga kilang bekerja tetapi pada kapasitas kurang dari 40 persen.
Dia mengatakan pada saat kilang bekerja pada kapasitas optimal dan dimulainya produksi oleh Dangote Refinery pada 2019, Nigeria akan dapat menyuling 1,4 juta barel per hari.
Kachikwu mengatakan keinginannya untuk meningkatkan kapasitas produksi saat ini dari 2,2 juta barel per hari menjadi 2,6 juta barel dalam beberapa tahun ke depan.
Menteri mengatakan rezim subsidi tidak lagi dilanjutkan karena berbagai praktik penipuan oleh pemasar minyak dan pemain lain di sektor ini.
Kachikwu mengatakan liberalisasi sektor ini akan mendorong kompetisi dan membawa harga bahan bakar minyak turun dalam beberapa bulan ke depan, demikian seperti dikutip dari Xinhua.
(Uu.A026)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016