Ramallah (ANTARA News) - Seorang pejabat senior Otoritas Nasional Palestina (Palestinian National Authority/PNA) pada Senin (23/5) mengutuk pembunuhan seorang perempuan muda Palestina oleh polisi Israel di satu pos pemeriksaan militer di Jerusalem Utara.
Menteri Urusan Jerusalem PNA Adnan Al-Husseini mengatakan kepada kantor berita Xinhua bahwa "pembunuhan anak perempuan Palestina di satu penghalang jalan militer adalah kelanjutan dari kebijakan pembunuhan berdarah dingin Israel."
Seperti dilansir kantor berita Xinhua, pada Senin pagi Kementerian Kesehatan PNA mengumumkan dalam satu pernyataan pers bahwa seorang perempuan muda Palestina ditembak hingga tewas di satu pos pemeriksaan militer Israel di dekat Desa Beit Iksa di Jerusalem Utara.
Seorang wanita juru bicara kepolisian Israel mengatakan di dalam satu pernyataan pers bahwa perempuan muda itu "berusaha menikam" seorang polisi Israel di pos pemeriksaan tersebut. Ia menambahkan bahwa polisi kemudian melepaskan tembakan dan menewaskan perempuan Palestina itu.
Identitas perempuan muda tersebut tidak segera diketahui, tapi pegiat media sosial Palestina menyiarkan video klip pendek mengenai perempuan Palestina tergeletak di tanah bersimbah darah setelah ditembak.
Orang Palestina terakhir ditembak hingga tewas oleh Israel pada 3 Mei, setelah ia berusaha menabrakkan mobilnya ke tentara Israel di satu penghalang jalan militer Israel di dekat Kota Ramallah di Tepi Barat Sungai Jordan.
Sejak awal Oktober, 207 orang Palestina dan 34 orang Israel tewas, di tengah melonjaknya kerusuhan menurut data resmi yang disiarkan. (Uu.C003)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016