Jakarta (ANTARA News) - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengirimkan surat kepada operator Indonesia Soccer Championship (ISC) terkait dengan permasalahan ketertiban suporter yang menjatuhkan banyak korban.

"Kami surati PT Gelora Trisula Semesta (GTS) sebagai operator ISC, untuk hadir ke Kantor PSSI guna memberikan kejelasan mengenai penyelenggaraan agar berjalan tertib tanpa adanya korban lagi," kata Pelaksana Tugas (Plt) Presiden PSSI Hinca Pandjaitan di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Senin.

Hinca mengatakan, Senin (23/5) malam ini, surat telah dipersiapkan untuk pemanggilan terhadap PT GTS, dan besok pagi (Selasa, 24/5) akan segera disampaikan.

"Ketemunya Rabu (25/5) dengan PT GTS akan kami bicarakan hal-hal yang terkait dengan permasalahan ISC akhir-akhir ini yang menimbulkan jatuhnya korban," kata Hinca.

Selama satu Minggu terakhir, liga ISC terjadi beberapa kerusuhan yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka dari berbagai kubu.

Salah satunya dari suporter Persija, Muhammad Fahreza yang meninggal dunia dengan dugaan dianiaya oleh petugas keamanan.

Kemudian korban lainnya adalah suporter dari PSS (Sleman) Stanislaus Gandhang Deswara yang diduga meninggal karena dianiaya suporter lainnya pada hari Minggu (22/5), di jalan Magelang KM 14.

Yang terakhir adalah kerusuhan antara suporter PS TNI dengan Persegres Gresik United yang terjadi Minggu (22/5) di Petrokimia Stadion Gresik, Jawa Timur.

Dari kerusuhan yang melibatkan suporter PS TNI tersebut, jatuh banyak korban luka-luka hingga dirawat ke rumah sakit.

PSSI ingin memastikan bahwa kejadian tersebut tidak lagi terulang pada pertandingan selanjutnya. Selain itu, PSSI juga memastikan bahwa PT Liga Indonesia sudah aktif kembali sebagai penyelenggara kompetisi resmi.

Dengan aktifnya PT Liga Indonesia, PSSI akan membicarakan kompetisi sepak bola Indonesia dengan PT GTS, karena semua kompetisi sepak bola akan berada di bawah naungan PSSI.

Pewarta: Afut Syafril
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016