"Bisa kita contoh Jerman itu tiga hari teori, tiga hari di pabrik, saya kira akan kita copy, akan kita tiru sehingga peningkatan produktivitas SDM bisa kita punya," kata Presiden Jokowi di Yogyakarta, Senin, dalam acara Konvensi Nasional Indonesia Berkemajuan 2016 yang digelar di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Ia mengakui pembangunan SDM di Indonesia sangat terlambat dibandingkan negara lain sehingga untuk mempercepat, Indonesia harus mulai mengembangkan sekolah-sekolah vocational, training, dan dimagangkan dengan industri.
Jika hal itu tidak dilakukan secara besar-besaran, kata Presiden, maka Indonesia akan tetap tertinggal.
"Kalau masih pakai gaya lama sulit, pengangguran masih 7,6 juta tapi kalau tidak perbaikan dengan cara-cara magang, saya kira Jerman bisa kita contoh," katanya.
Di Jerman setelah pelatihan, juga dikembangkan dengan baik standarisasi kompetensi profesi/keterampilan di semua bidang.
"Ada standarnya yang jelas, kualifikasi jelas sehingga orang akan kejar ke sana semuanya," katanya.
Di Jerman, kata Jokowi, pelatihan yang diberikan untuk satu orang fokus pada satu bidang.
"Tidak semua dikerjakan hanya ngajari satu bidang saja, setelah itu sertifikat dikeluarkan sehingga menjadi jelas, tidak terlalu umum," katanya.
Presiden mengatakan pemerintah akan mereplikasikan hal serupa di Indonesia khususnya untuk bidang pertanian, industri, manufaktur, dan jasa.
Oleh karena itu, Presiden menekankan pentingnya kerja sama pemerintah dengan industri yang semakin erat.
Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016