Jakarta (ANTARA News) - Ahmed el Ashry pernah berkata tak akan bisa membayangkan hidup tanpa kehadiran istri tercinta Reham Mosad dan bersumpah akan melakukan apa saja demi istrinya yang mengidap kanker itu, sekalipun ajal menghadang mereka.

Dan pasangan suami istri dari Mesir yang tengah kembali ke Kairo sehabis berobat di Paris itu benar-benar menutup kisah cinta sehidup semati mereka setelah menjadi di antara 66 orang yang tewas dalam kecelakaan pesawat EgyptAir MS804, meninggalkan tiga anaknya yang masih kecil-kecil.

Reham Mosad memerlukan pengobatan untuk penyakit kanker yang dideritanya. Oleh karena itu, suaminya Ahmed el Ashry menarik tabungannya demi membawa sang istri ke Prancis untuk diobati.

Setelah sebulan dirawat di Paris, pasangan itu kembali ke Kairo Rabu pekan lalu demi berkumpul kembali dengan tiga buah hati mereka, Adam, Salma dan Alia.

Namun pesawat EgyptAir yang mereka tumpangi sejak dari Paris itu tidak pernah mencapai tempat yang ditujunya, malah hilang dari pantauan radar di atas Laut Mediterania Kamis pagi buta satu pekan yang baru lewat lalu.

Beberapa lama kemudian militer Mesir kemudian menyatakan telah menemukan serpihan pesawat itu bersama dengan bagian-bagian jenazah dan barang milik para penumpang MS804.

Mosad adalah guru pada Modern Academy, sebuah sekolah khusus di Kairo, yang memiliki sebuah buletin sekolah yang menurunkan tulisan khusus demi mengenang dia dan suaminya.

Menurut buletin sekolah itu, Leader's College, el Ashry menyatakan "akan melakukan apa saja untuk mengurangi sakit istrinya dan memperpanjang hidupnya." Pasangan suami istri ini pergi ke Paris demi mengobati Mosad, kendati kerabat dan sahabat mereka menyarankan untuk tetap mencari pengobatan di Mesir.

Dalam pernyataan yang disiarkan kembali oleh sekolah di mana ketiga anaknya tengah menimba ilmu, el Ashry pernah berkata bahwa dia tidak bisa membiarkan istrinya pergi sendirian ke Prancis.

"Saya tak mau membiarkan Reham sendirian, jika sesuatu menimpa dia, sulit melukiskan bagaimana hidup saya nanti, antara hidup bersama atau mati bersama, saya tak bisa membayangkan hidup tanpa dia," kata el Ashry seperti tertulis pada ulisan khusus buletin Leader's College itu.

Demi menghormati pasangan Ahmed-Resam, Modern Academy memutuskan menjamin ketiga anak mendiang suami istri itu agar tetap bersekolah di sana.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016