Kepala Observatorium Rami Abdel Rahman mengatakan empat ledakan, setidaknya salah satunya serangan bunuh diri, melanda kota pesisir Jableh.
Tiga ledakan lainnya, setidaknya salah satunya bom bunuh diri, melanda kota pesisir Tartus, 60 kilometer di selatan, katanya kepada AFP.
Abdel Rahman mengatakan skala serangan yang menargetkan kedua kota itu "belum pernah terjadi."
Kantor berita pemerintah SANA melaporkan "tiga pengeboman teroris" mengguncang sebuah halte bus di Tartus dan beberapa ledakan lainnya menargetkan sejumlah fasilitas di Jableh, termasuk sebuah rumah sakit.
Stasiun televisi pemerintah menyiarkan rekaman keadaan halte bus di Tartus.
Kedua kota tersebut merupakan benteng pertahanan rezim Presiden Bashar al-Assad -- yang keluarganya berasal dari Desa Qardaha, tepat 25 kilometer timur dari Jableh.
Keduanya relatif terhindar dari perang yang berkecamuk di Suriah, yang menewaskan sedikitnya 270.000 orang sejak Maret 2011.
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016