Menurut M6, sang pilot berkata kepada ATC Kairo mengenai asap yang menyelimuti bagian-bagian pesawat itu dan memutuskan untuk melakukan manuver gerakan turun (descent) darurat dalam usahanya menghilangkan asap.
Kesaksian ini jelas bertentangan dengan klaim sebelum ini bahwa tidak ada panggilan distress (gangguan) dari pesawat itu.
M6 mengatakan pilot MS804 itu berbicara selama beberapa menit dengan ATC Kairo setelah pesawat itu menghadapi masalah pada Kamis pagi buta itu.
Hasil dari komunikasi dengan ATC itu, pilot kemudian memutuskan melakukan gerakan turun darurat untuk mengurangi tekanan udara dalam kabin demi menghilangkan asap yang sudah masuk ke bagian depan kabin pesawat.
Testimoni ini mungkin sejalan dengan klaim yang disampaikan beberapa saat setelah pesawat itu dinyatakan hilang bahwa memang ada pangilang atau sinyal distress dari MS804. Klaim ini disampaikan oleh seorang juru bicara EgypAir yang kemudian dibantah oleh militer Mesir dan kemudian dicabut oleh EgyptAir.
Klaim-klaim semacam ini muncul menyusul bocornya data penerbangan yang menunjukkan ada masalah di dalam kokpit dan asap di toilet atau lavatory pesawat beberapa saat sebelum pesawat jatuh.
Para pejabat memang tak ingin cepat-cepat menyimpulkan apa yang telah terjadi pada MS804, namun bukti-bukti yang ada menunjukkan adanya bencana yang dramatis dan terjadi tiba-tiba yang membuat pesawat itu jatuh ke Laut Tengah.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016