Medan (ANTARA News) - Empat warga Desa Gamber yang mengalami kritis terkena awan panas erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Sabtu, sekitar pukul 20.00 WIB dirujuk ke RSUP H Adam Malik Medan.
"Korban luka bakar yang cukup parah itu harus dibawa Medan, karena tidak bisa dirawat di RSU Karo," ujar Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, Jhonson Tarigan dihubungi Antara dari Medan, Sabtu malam.
Keempat korban itu, menurut dia, Ibrahim, Cahaya br Tarigan, Cahaya Milala, dan Ersada Ginting," ujar Jhonson.
Ia menjelaskan, tujuh orang korban peristiwa awan panas tersebut, di Desa Gamber, Kecamatan Namantran, Kabupaten Karo, pukul 17.48 WIB, tiga tewas di tempat kejadian, dan empat lainnya mengalami luka bakar.
"Tiga yang meninggal dunia, yakni Karman Milala, Irwansyah Sembiring, dan Nanim br Sitepu telah dievakuasi ke RSU Karo," ujar Jhonson.
Ia menambahkan, besok (Minggu, 22/5) Tim SAR gabungan Polri, TNI, dan petugas BPBD Karo akan melanjutkan pencarian korban yang belum ditemukan.
"Pencarian pada hari ini (Sabtu, 21/5) terpaksa dihentikan pukul 19.00 WIB, karena faktor cuaca yang tidak mendukung dan kemungkinan terjadinya lagi luncuran awan panas," kata mantan Kabag Humas Pemkab Karo itu.
Data yang diperoleh, aktivitas erupsi Gunung Sinabung masih tetap tinggi, dan pada Sabtu (21/5) terjadi awan panas guguran yang terjadi secara menerus pada pukul 14.28 WIB, 15.08 WIB, 16.39 WIB, dan 16.48 WIB.
Awan panas guguran 4,5 km mencapai Sungai Lao Borus ke arah Barat. Tinggi kolom abu vulkanik mencapai 3.000 meter.Status Awas.
Masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak boleh melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak.
Warga dalam jarak 7 km untuk sektor Selatan-Tenggara, dalam jarak 6 km untuk sektor Tenggara-Timur, serta dalam jarak 4 km untuk sektor Utara-Timur laut Gunung Sinabung agar dievakuasi ke lokasi yang aman.
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016