Setelah itu Kamnan hendak melanjutkan langkahnya, namun tersadar vulpennja hilang, demikian pula dompet jang berisi uang Rp.550,- dan saputangannja jang masih baru.
Hilangnja benda2 tsb tidak terasa olehnja dan baru diketahui ketika Kamnan meraba2 kantongnja jang sudah kosong itu.
Ia kaget dan sambil kebingungan berkata2 dalam bahasa Sunda dengan suara keras, bahwa ada "djin"jang mengosongkan kantongnja.
Orang2 jang liwat menanjakan apa jang terdjadi, tapi Kamnan hanja berbitjara machluk halus dan gaib jang mengambil barang2nja itu.
Ketika ditanja, Kamnan menerangkan dia adalah penduduk pedesaan ketjamatan Malangbong (kabupaten Garut) dan baru pertama kali ini datang ke Bandung karena ingin melihat kapal udara "djet" dan "tjator" yaitu Betja-motor. Iapun masih belum mengetahui apa arta perkataan "tjopet".
Sumber : Bulletin Antara 1962/Pusat Data dan Riset ANTARA /pdra.antaranews.com/Twitter : @perpusANTARA
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016