Jakarta (ANTARA News) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Marwan Jafar mengajak warga Nahdlatul Ulama (NU) dan pondok pesantren turut membantu mengawasi dana desa di daerah masing-masing.
Marwan dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa salah satu dimensi pembangunan nasional yang harus disukseskan saat ini ada pada pembangunan desa-desa.
Ia mengajak warga NU dan pondok pesantren turut membantu mewujudkan Nawacita ketiga Presiden Joko Widodo yakni membangun Indonesia dari pinggiran.
"Bagi warga NU dan pondok pesantren, pembangunan desa memiliki makna yang cukup istimewa karena desa adalah tempat tinggal bagi sebagian besar warga NU dan pondok pesantren, sebagai petani, nelayan, pedagang sambil menjadi kiai, mubaligh atau guru ngaji di masjid atau musholla kampung," ujarnya.
Menurutnya, dengan partisipasi aktif dalam membangun desa, peluang warga NU dan pondok pesantren untuk meraih kemajuan dan meningkatkan kesejahteraan akan dapat terwujud dengan baik.
"Komitmen Presiden Jokowi terhadap kemajuan dan kesejahteraan masyarakat desa diwujudkan melalui dana desa yang terus dinaikkan jumlahnya setiap tahun," katanya.
Pada tahun 2015 dana desa berjumlah Rp20,7 triliun, sedangkan tahun ini jumlah dana desa naik naik dua kali lipat lebih menjadi Rp46,98 tiliun.
"Ditambah Alokasi Dana Desa (ADD) dari Pemerintah Daerah, maka tahun ini rata-rata setiap desa akan mengelola dana tidak kurang dari Rp1 miliar," ujarnya.
Marwan juga mengatakan dengan jumlah dana desa yang semakin besar tersebut, diharapkan dapat memberikan dampak dan manfaat yang nyata bagi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, terutama desa.
"Kami harapkan makin banyak jalan desa, embung, irigasi, usaha tani atau usaha masyarakat desa yang bisa dibiayai dari dana desa sehingga desa akan lebih cepat maju dan masyarakat makin banyak yang sejahtera," ujarnya.
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016