"Partai di mana-mana minta setoran. Pas didirikan bilang, nanti tiap anggota akan disumbang Rp1 miliar saat akan nyalon. Tapi jelang pemilihan malah anggota disuruh nyumbang," kata Fahri dalam sesi diskusi bersama alumni Universitas Andalas di Jalan Kis Mangunsarkoro, Padang pada Jumat.
Fahri mengatakan, hal itu merupakan akar dari kebobrokan politik yang saat ini ada. Fahri melanjutkan, seharusnya pemerintah memberikan pembiayaan politik secara masif.
"Ini adalah akar korupsi yang sering abai dilihat oleh pemerintah. Saya dan rekan-rekan politisi kalau mau Pemilu selalu kuras tabungan, jual harta semua tanah dan lain-lain. Begitu tidak terpilih, tetangga bilang, wah, kasihan ya. Tapi kalau kepilih, baguslah, nanti juga dia balik modal. Artinya kan kita disuruh korupsi," katanya.
Fahri mengatakan pemerintah harus segera memperbaiki hal tersebut. "Perbaikilah ini, bantu kami untuk kampanye."
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016