Jakarta (ANTARA News) - Departemen Perhubungan (Dephub) akan segera memeriksa secara menyeluruh kapal roro (roll on roll off) penumpang yang berumur di atas 25 tahun, mulai pekan depan melalui survei kondisi kapal di lapangan.
"Pemeriksaan akan dilakukan oleh 200 `marine inspector` level A Ditjen Hubla (Perhubungan Laut) dan `surveyor` dari Biro Klasifikasi Indonesia," kata Dirjen Perhubungan Laut, Dephub, H Harijogi didampingi Dirjen Perhubungan Darat, Iskandar Abubakar di Jakarta, Jumat malam.
Menurut Harijogi, sasaran pemeriksaan menyeluruh adalah 176 kapal roro penumpang di seluruh Indonesia yang tersebar di berbagai lintasan penyeberangan.
"Dari 176 kapal roro ini, sebanyak 53 kapal berusia di atas 25 tahun," kata Harijogi.
Sementara untuk kapal roro untuk angkutan laut jarak jauh, lanjutnya, selama ini ada 25 kapal, tetapi usianya rata-rata di bawah 21 tahun.
Pemeriksaan ini, dilakukan untuk menjawab harapan dan keinginan semua pihak akan tercapainya kondisi keselamatan dan keamanan perjalanan angkutan laut, menyusul terjadinya kecelakaan angkutan laut penumpang akhir-akhir ini.
Pemeriksaannya meliputi hal-hal yang terkait dengan lambung kapal, sistem kapal, permesinan kapal, perlengkapan kapal, perlengkapan telekomunikasi, alat keselamatan dan perlengkapan navigasi di atas kapal.
"Pemeriksaan dilakukan pada saat kapal beroperasi atau `floating` dengan perkiraan lama pemeriksaan awal satu sampai dua hari. Ketika hasilnya tidak laik operasi maka sejak saat itu kapal yang diperiksa dinyatakan dilarang untuk dioperasikan," katanya.
Kemudian, lanjutnya, kepada kapal yang memenuhi kelaiklautan kapal, maka tetap diijinkan operasi dan wajib dilakukan pemeriksaan lanjutan yang harus dilaksanakan selambat-lambatnya periode `docking` berkala pertama.
Namun, kepada kapal yang dilarang beroperasi, tegasnya, diberi kesempatan kepada pemilik kapal untuk dipertimbangkan beroperasi kembali, dengan syarat telah menjalani perawatan dan perbaikan seharusnya.
"Jadi, pemilik kapal akan memilih, jika ternyata biaya perawatan lebih mahal dibanding membeli baru, maka dia mungkin akan membiarkan tidak beroperasi dan membeli kapal baru dan sebaliknya," katanya.
Pemeriksaan awal ini, tambah Harijogi, diperkirakan memakan waktu selama satu hingga dua bulan.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007