"Ini saya lagi mau ciptakan satu konsep bagian kewajiban baru lagi ini, contoh di Malaysia itu yang bangun trotoar adalah pemilik gedung," katanya di Jakarta, Jumat.
Gubernur mengatakan untuk membereskan trotoar di Jakarta sepanjang 1.300 Kilometer dan kanan kiri menjadi 2.600 Kilometer butuh waktu 25 sampai 50 tahun baru selesai.
"Kalau kita menganggarkan dana Rp50 miliar atau Rp100 miliar tiap tahun untuk bangun trotoar. Itu belum lagi yang 25 tahun trotoar yang rusak," kata Ahok.
Seharusnya pembangunan infrastruktur dibebankan kepada pengusaha. Dibebankan kewajiban tersebut juga menguntungkan pengusaha juga, katanya.
"Sedangkan pemasukan untuk pajak diambil untuk pendidikan, kesehatan, tunjangan transportasi yang dikembalikan ke rakyat lagi," kata Ahok.
Kontribusi seperti ini berbeda dengan Corporate Social Responsibility (CSR) dan CSR membagikan keuntungannya setelah dipotong pajak, katanya.
"Undang-undangnya, setiap perusahaan wajib memberikan tiga persen dari keuntungan karena kerelaan," kata Ahok.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016