Yogyakarta (ANTARA News) - Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta akan menggulirkan gerakan "Bung Slamat" yaitu mengajak seluruh masyarakat untuk membudayakan angkutan yang aman.
"Melalui gerakan ini, kami mengajak seluruh warga untuk memiliki kesadaran dalam menggunakan angkutan atau kendaraan, yaitu selalu mengutamakan unsur keselamatan agar tidak merugikan diri sendiri atau orang lain," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Wirawan Hario Yudho di Yogyakarta, Jumat.
Wirawan menyebut, masih banyak warga atau pengguna kendaraan baik pribadi, angkutan umum maupun angkutan barang yang belum memiliki kesadaran untuk mengutamakan faktor keselamatan di jalan raya sehingga menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
Salah satu contoh angkutan yang tidak berkeselamatan adalah memodifikasi kendaraan tanpa memperhatikan spesifikasi yang seharusnya dimiliki kendaraan tersebut, atau tidak melakukan uji KIR secara berkala sehingga angkutan tidak laik jalan.
"Masih banyak juga kendaraan angkutan barang yang membawa muatan melebihi kemampuan kendaraan. Akibatnya, kendaraan mogok atau bisa saja mengalami kecelakaan," katanya.
Oleh karena itu, lanjut Wirawan, perlu dilakukan sosialisasi atau kampanye tentang angkutan yang aman agar kesadaran masyarakat tentang angkutan yang mementingkan keselamatan kembali terbangun.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Operasional dan Bimbingan Keselamatan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Sugeng Sanyoto mengatakan, angka kecelakaan di Indonesia dan di DIY masih cukup tinggi.
Berdasarkan data nasional pada 2015 tercatat 1,24 juta kasus kecelakaan atau rata-rata terjadi 120 kecelakaan per hari, sedangkan di DIY tercatat 3.922 kecelakaan pada tahun lalu dengan 5.448 korban dan 352 korban meninggal dunia.
"Penyebabnya bermacam-macam, ada yang melawan arus, mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi dan tidak mematuhi rambu lalu lintas," katanya.
Sementara itu, Asisten Sekretaris Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya mengatakan, menjaga keselamatan di jalan raya tidak hanya dari faktor manusianya saja, tetapi juga harus didukung dengan kondisi angkutan atau kendaraan yang laik jalan.
Gerakan tersebut akan diluncurkan di Terminal Giwangan Yogyakarta pada akhir Mei.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016