"Tunisia menghabiskan dana sekitar empat miliar dolar Amerika untuk perang melawan teror," ujar Essebso kepada awak media dalam kunjungan kenegaraannya selama tiga hari di Qatar, seperti dikutip dari AFP.
"Dana tersebut semestinya dapat diinvestasikan untuk masalah ekonomi, namun pada situasi saat ini perlu untuk memberikan prioritas dalam memerangi terorisme dan menciptakan keamanan."
Tunisia, tempat kelahiran Revolusi Arab, dilanda serangkaian serangan dari kelompok ekstremis sejak revolusi pada 2011 yang berujung dengan penggulingan diktaktor Zine El Abidine Ben Ali.
Kelompok ISIS pada tahun lalu juga menyerang para wisatawan asing di Tunisia dan aparat keamanan, yang menewaskan puluhan orang dan berdampak sangat negatif terhadap industri pariwisata negara itu.
Pada saat yang sama, ribuan warga Tunisia bergabung dengan berbagai kelompok ekstremis seperti ISIS di Suriah, Irak dan Libya.
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016