"Alhamdulillah. Alhamdullah. Alhamdulillah. Saat pertama terjadi "drama", tiga kali kami mengundang Menteri Pemuda dan Olahraga, tetapi tidak datang. Tetapi Alhamdulillah endingnya (PSSI) seperti ini," celoteh dia di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis.
Kendati sejak awal tak setuju dengan keputusan pembekukan PSSI, politisi Partai Golkar itu berharap induk olahraga sepakbola nasional itu menjadikan kejadian di masa lalu itu pelajaran berharga.
"Harus dijadikan pelajaran yang sangat berharga. Kalau dikatakan ada semangat baru, energi baru, mudah-mudahan anggaran juga baru," kata Ceu Popong.
Dia menegaskan Komisi X DPR akan mengusulkan pada pemerintah agar memberikan perhatian lebih khususnya peningkatan anggaran untuk PSSI kedepannya.
"Kami akan keras bicara, agar pemerintah meningkatkan anggaran (untuk PSSI)," tutur dia. Sebelumnya, pada Jumat (13/5) lalu FIFA memutuskan mencabut sanksi PSSI.
"Kami akan keras bicara, agar pemerintah meningkatkan anggaran (untuk PSSI)," tutur dia. Sebelumnya, pada Jumat (13/5) lalu FIFA memutuskan mencabut sanksi PSSI.
Kendati begitu, asosiasi sepakbola internasional itu meminta lima hal untuk segera dipenuhi PSSI. Kelima hal itu antara lain memperbaiki hubungan dengan pemain, meninjau Indonesia Super League (ISL) sebagai kompetisi resmi PSSI, mempersiapkan Timnas untuk mengikuti beberapa agenda FIFA seperti Piala AFF, SEA Games 2017 dan Asian Games 2018.
Kemudian, memperbaiki statuta PSSI sesuai dengan standar FIFA dan pengembangan infrastruktur persepakbolaan nasional berkoordinasi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016