Jakarta (ANTARA News) - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan pertumbuhan kegiatan eksplorasi untuk menghasilkan minyak dan gas bumi cukup lambat.

"Pertumbuhan kegiatan eksplorasi untuk menghasilkan migas itu kami rasa cukup lambat. Dalam 10 tahun terakhir, rata-rata setiap tahun hanya tiga wilayah kerja eksplorasi yang berubah status menjadi wilayah kerja produksi," kata Kepala Divisi Pengawasan Realisasi Komitmen Rencana Pengembangan SKK Migas Nizar Mujahidin dalam acara pemberian penghargaan atas kinerja eksplorasi di Jakarta, Kamis.

Nizar menjelaskan, hingga Mei 2016, industri perminyakan Indonesia memiliki 295 wilayah kerja, di mana baru 85 wilayah kerja yang telah berstatus wilayah kerja eksplotasi.

Dari 85 wilayah kerja eksploitasi, hanya 67 wilayah kerja yang telah berproduksi. Sementara sisa 18 wilayah kerja masih dalam tahap pengembangan.

Ada pun berdasarkan grafik pertambahan wilayah kerja pada periode 2003-2016, peningkatan yang signifikan terjadi pada 2012-2013, kemudian kembali turun hingga saat ini.

 "Kalau dilihat memang seperti ada kolerasi positif antara pertambahan jumlah wilayah kerja dengan harga minyak dunia," ujarnya.

Dari pantauannya pula, dari 113 wilayah kerja aktif, hanya 97 wilayah kerja yang berumur lebih dari tiga tahun.

"Dari 97 wilayah kerja tersebut, hanya 41 yang sudah memenuhi komitmen pastinya. Artinya, 58 persen dari KKKS yang berumur lebih dari tiga tahun belum memenuhi komitmen pastinya. Hal ini menyebabkan tertundanya expenditure sebesar 660,85 juta dolar AS," jelasnya.

Nizar juga menjelaskan, dalam tiga tahun terakhir, kendala internal yang dihadapi KKKS dalam memenuhi komitmen menjadi masalah utama yang dihadapi, disusul kemudian oleh masalah regulasi dan sosial.

"Sebelumnya kendala regulasi dan sosial yang mendominasi. Walaupun kendala regulasi dan sosial kami rasakan masih cukup besar saat ini," ujarnya.

Pihaknya mencatat, dari 113 wilayah kerja aktif itu terdapat empat wilayah kerja yang tidak melakukan kegiatan apapun. Ada 40 wilayah kerja baru melakukan studi "G and G", 28 wilayah kerja sudah melaksanakan seismik, 13 wilayah kerja melakukan pengeboran meski belum beruntung, 26 wilayah kerja sudah pengeboran dan mendapatkan "discovery", namun hanya dua wilayah kerja yang dari penemuannya sudah masuk persiapan rencana pengembangan (plan of development/PoD). 

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016