Sidang kali ini merupakan salah satu penyelenggaraan sidang tahunan paling sukses, dan semuanya terlihat bahagia atas pelayanan yang diberikan. Kami ucapkan selamat atas kesuksesan ini."

Jakarta (ANTARA News) - Presiden Grup Bank Pembangunan Islam (IsDB) Ahmad Mohammed Ali memberikan apresiasi atas penyelenggaraan Sidang Tahunan IsDB ke 41 yang berlangsung pada 15-19 Mei 2016 di Jakarta.

"Saya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada panitia yang telah menyelenggarakan Sidang Tahunan di Jakarta, karena mengelola acara ini dengan standar profesional," kata Ali dalam jumpa pers rangkuman hasil Sidang Tahunan IsDB ke 41 di Jakarta, Kamis.

Ali juga mengucapkan terima kasih kepada para anggota Dewan Gubernur yang telah bersidang dan hadir di Jakarta, untuk mencapai berbagai kesepakatan positif yang bermanfaat bagi kemajuan ekonomi negara-negara anggota.

"Sidang kali ini merupakan salah satu penyelenggaraan sidang tahunan paling sukses, dan semuanya terlihat bahagia atas pelayanan yang diberikan. Kami ucapkan selamat atas kesuksesan ini," ujar Ali yang segera pensiun dari jabatan Presiden Grup IsDB ini.

Ali menambahkan berbagai program IsDB nantinya akan lebih difokuskan pada bidang pembangunan generasi muda dan infrastruktur, serta kerangka pembangunan strategis dalam sepuluh tahun yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) pada 2030.

Selain itu, IsDB berkomitmen untuk terus mempromosikan penerapan keuangan syariah dalam setiap program pembangunan yang dilakukan.

Sidang Tahunan IsDB ke 41 ini juga menghadirkan beragam diskusi dan seminar yang membahas isu mengenai pembangunan seperti infrastruktur, pemberdayaan manusia, lingkungan, keuangan syariah, sukuk dan SDGs.

Topik keuangan syariah muncul dalam rangkaian seminar dan diskusi yang dilaksanakan karena karakteristiknya yang efektif, seperti transparansi, kemitraan, keadilan dan orientasi pada sektor riil, yang bermanfaat untuk mendukung pembangunan ekonomi dan mengatasi kesenjangan sosial ekonomi.

Hadir juga pembahasan khusus mengenai fungsi obligasi syariah atau sukuk sebagai instrumen pembiayaan maupun instrumen syariah yang saat ini sudah berkembang pesat di berbagai negara muslim maupun non muslim.

IsDB dan Indonesia dalam Sidang Tahunan ini juga menyepakati kesepakatan dalam kerangka Member Country Partnership Strategy (MCPS) dalam jangka waktu 2016-2020 senilai 5,2 miliar dolar AS.

MCPS merupakan program IsDB untuk mendukung pembangunan infrastruktur fisik, pengembangan keuangan syariah yang inklusif dan pengembangan usaha dan dukungan terhadap integrasi regional yang mengacu pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Sidang Tahunan di Jakarta ini dihadiri oleh 5.035 peserta yang sebanyak 1.021 diantaranya merupakan para peserta internasional dan juga berlangsung pameran yang dikuti 62 peserta lokal dari keseluruhan peserta sebanyak 158 partisipan.

Dalam kesempatan itu juga hadir berbagai kesepakatan yang ditandatangani secara B2B, salah satunya antara The Islamic Corporation for the Insurance of Investment and Export Credit (ICIEC), anggota dari IsDB, dengan PT Asuransi Asei Indonesia (Asuransi Asei).

Penandatanganan ini memungkinkan Asuransi Asei untuk menawarkan produk kredit ekspor jangka menengah dan asuransi investasi asing dari ICIEC, kepada para eksportir dan investor untuk melakukan bisnis di Indonesia.

Kesepakatan ini merupakan bagian dari komitmen ICIEC untuk mendorong keterlibatan dalam sektor perdagangan Indonesia, terutama dalam asuransi investasi asing dan impor peralatan modal.

CEO ICIEC Oussama Kaissi mengatakan kerja sama ini sejalan dengan keinginan perusahaan yang ingin mengembangkan pasar asuransi kredit dan investasi asing di negara anggota lembaga pembiayaan ekspor.

"Asuransi Asei merupakan mitra yang sangat penting untuk ICIEC. Dengan meningkatkan pengetahuan dan jaringan yang mereka miliki di Indonesia, kita dapat mendukung berbagai proyek yang memiliki dampak pembangunan bagi Indonesia," katanya.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016