Minimal Oktober 2017 sudah bangun 70 ribu (unit rumah susun) dan Ciliwung lunas di masa saya"
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menargetkan normalisasi Kali Ciliwung selesai pada masa kepimpinannya Oktober 2017 mendatang.
“Minimal Oktober 2017 sudah bangun 70 ribu (unit rumah susun) dan Ciliwung lunas di masa saya,” kata Basuki saat menandatangani kerja sama terkait lahan untun normalisasi Ciliwung dengan Kodam Jaya dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Balai Kota, Kamis (19/5).
Normalisasi Ciliwung sudah berlangsung sejak 2013 dan menurut kontrak selesai pada 2016, tetapi karena bebagai kendala, program tersebut belum bisa selesai tahun ini.
Ahok, panggilan Basuki, mengaku mundurnya normalisasi Ciliwung antara lain adalah kesalahannya karena bersikap sopan dan menahan diri untuk tidak ribut.
“Baru 2015 pelototin, itu termasuk memberhentikan orang,” kata Ahok.
Akibatnya, baru sedikit rumah susun yang selesai pada 2015 dan tahun ini DKI menargetkan 20 ribu unit selesai dan mulai membangun 50 ribu unit tahun depan.
DKI menargetkan membangun 50 ribu unit rusun tiap tahun mulai 2017 untuk mengurangi kekurangan perumahan di ibu kota.
Dirjen Sumber Daya AIr Kemenpupera Mudjiadi menjelaskan kerja sama antara Pemprov DKI, Kemenpupera dan Kodam Jaya merupakan tindak lanjut dari program penanganan banjir di Jakarta.
Khusus untuk Ciliwung, akan ada penambahan untuk pintu air Manggarai dan Karet. Debit air di Manggarai akan dinaikkan menjadi 500 meter kubik per detik.
Masalah yang dihadapi saat ini adalah kapasitas Ciliwung yang masih di bawah 300 meter kubik.
“Supaya Jakarta bisa mitigasi banjir maka harus melebarkan sungai jadi 500-600 meter kubik,” kata Mudjiadi.
Warga yang terdampak normalisasi Ciliwung, yang berjumlah sekitar 50 ribu, akan direlokasi secara bertahap ke rumah susun yang disediakan oleh pemerintah.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016