Beijing (ANTARA News) - China mengklaim mendapat dukungan sejumlah negara terkait sikapnya untuk tidak menerima apa pun hasil Mahkamah Arbitrase Internasional atas gugatan Filipina terhadap China di Laut China Selatan.
Kantor Berita negara Xinhua menyebutkan di Beijing, Kamis, sebanyak 40 negara menyatakan mendukung sikap China di Laut China Selatan dalam sengketanya dengan Filipina.
Filipina mengajukan kasus ini ke MAI, setelah China meningkatkan program pembangunan lapangan udara dan fasilitas militer di Kepulauan Spratly yang kepemilikannya diklaim oleh enam negara.
Negara yang diklaim mendukung sikap China tersebut antara lain berasal dari Liga Arab dan anggota ASEAN.
Afghanistan dan Kamboja secara resmi telah menyatakan dukungan kepada China yang tetap tidak akan berpartisipasi dan menerima keputusan Arbitrase Internasional.
Dukungan senada juga dilontarkan Togo, negara di Afrika Barat.
Negara-negara tersebut mendukung sikap China untuk lebih mengedepankan upaya dialog damai antara China dan negara-negara yang bersengketa dengannya di Laut China Selatan.
China menggerakkan "mesin diplomasi" untuk mencari dukungan atas klaimnya di Laut China Selatan, menjelang pengumuman keputusan Pengadilan Arbitrase Internasional di Den Haag, Belanda.
Setelah bulan-bulan penuh provokasi militer, China kini mulai menghidupkan "mesin diplomasi" untuk membetoni klaimnya atas Laut China Selatan.
Sebelumnya negeri Tirai Bambu itu berhasil mengamankan dukungan Belarusia dan Pakistan. Kedua negara itu kini menghormati sikap China dalam konflik tersebut.
China yang menolak mengakui pengadilan tersebut juga dilaporkan aktif melobi negara lain untuk mengikuti sikapnya.
Pewarta: Rini Utami
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016