Jakarta (ANTARA News) - PT PLN (Persero) meminta American Power Rent (APR) segera menyerahkan detail spesifikasi mesin pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) berkapasitas 2x10 MW yang berada di Idanoi dan Moawo, Kepulauan Nias, Sumatera Utara.
Manager Senior Humas PLN Agung Murdifi di Jakarta, Kamis, mengatakan, detail spesifikasi mesin diperlukan untuk mempermudah proses administrasi dan pembeliannya.
"Kami berharap pihak APR dapat segera memberikan spesifikasi mesin pembangkitnya, sehingga bisa segera ditindaklanjuti dengan proses uji tuntas dan penilaian," katanya.
Menurut dia, pembelian mesin tersebut akan meningkatkan pelayanan kelistrikan di Nias, sehingga PLN berharap kerja sama APR.
Di sisi lain, lanjutnya, PLN sebenarnya ingin memperpanjang kontrak mesin pembangkit hingga akhir Desember 2016, namun APR menginginkan hanya diperpanjang dua bulan atau berakhir 11 Juni 2016.
Sambil menunggu proses yang ada dan menjamin kelistrikan di Nias, Agung mengatakan, PLN menyiapkan pembangkit berdaya 24 MW di Nias.
Mesin pembangkit pertama sebesar lima MW telah masuk dalam sistem kelistrikan dan diperkirakan dapat beroperasi secara maksimal pada 21 Mei 2016.
Sementara, mesin kedua sebesar tujuh MW sedang dalam tahap instalasi pipa BBM dan diperkirakan dapat beroperasi pada 22 Mei 2016.
"PLN juga telah menyiapkan mesin ketiga yang ditempatkan di Teluk Dalam dengan kapasitas enam MW dan diperkirakan beroperasi 29 Mei ini," katanya.
Terkait tagihan sewa di Nias, Agung menjelaskan, pihaknya telah mengirim surat ke APR sebanyak tiga kali, agar segera mengajukan tagihan dan pembayaran segera dilakukan.
Sedang di Medan, PLN telah melakukan pembayaran sebesar 50 persen dari total tagihan dan sisa pembayaran akan dilakukan setelah audit eksternal selesai.
"Hingga saat ini audit eksternal masih berjalan," kata Agung.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016