Kandahar, Afghanistan (ANTARA News) - Pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) melepaskan tembakan ke satu patroli polisi di Afghanistan selatan lantaran mengira ada pasukan musuh, sehingga menewaskan lima polisi, kata seorang pejabat polisi Afghanistan, Jumat.Enam polisi lainnya dilaporkan hilang setelah serangan Kamis malam di daerah Gereshk, provinsi Helmand, kata deputi kepala kepolisian provinsi itu, Jenderal Isau Khan kepada AFP.Mereka sedang bepergian dalam satu kendaraan yang bukan kendaraan konvensional polisi, katanya.Khan tidak bersedia mengatakan apa yang memicu tentara itu melepaskan tembakan dan menambahkan "insiden itu sedang diselidiki." Kantor media Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) NATO tidak dapat mengkonfirmasikan insiden itu. Akan tapi, seorang pejabat militer yang tidak bersedia namsnya disebutkan di Afghanistan selatan mengatakan telah terjadi satu insiden antara pasukan NATO dan polisi Kamis malam yang diperkirakan telah menimbulkan korban di pihak polisi. Situasi insiden itu tidak jelas, kata pejabat tersebut. Ada serangkaian insiden tahun ini di mana pasukan ISAF atau koalisi pimpinan AS menembak dan membunuh warga sipil karena kuatir mereka adalah para penyerang, terutama para pembom bunuh diri. Pada hari Rabu, seorang sopir truk tewas, Rabu, di provinsi Kandahar, Afghanistan selatan, yang terletak dekat Helmand, setelah pauskan NATO melepaskan tembakan ke kendaraannya saat ia mengabaikan peringatan-peringatan untuk menjauhi konvoi mereka. Dalam salah satu dari insiden-insiden paling serius, delapan warga sipil tews di propvinsi Nangarhar, Afghanistan timur, pada 4 Maret setelah satu serangan terhadap sebuah konvoi balatentara Amerika Serikat (AS) yang memicu pasukan melepaskan tembakan. Pasukan koalisi mengatakan bahwa serangan itu melibatkan satu mobil bunuh diri yang membom dan menyerang dengan senjata ringan, di mana pasukan membalas tindakan itu. Pihak koalisi juga mengemukakan, para warga sipil itu tewas dalam serangkaian kejadian, tapi para saksimata Afghanistan dan pejabat-pejabat setempat menegaskan bahwa mereka semunya tewas akibat serangan militer itu. Penyelidikan atas kasus itu pun sedang dilakukan. Pada hari yang sama, sembilan warga Afghanisan tewas ketika pesawat-pesawat tempur koalisi pimpinan AS membom satu kompleks di provinsi Kapisa, dekat Kabul. Lima wanita dan tiga anak-anak termasuk di antara yang tewas dalam serangan bom itu, yang dilakukan untuk membalas satu serangan roket ke sebuah pangkalan militer pasukan koalisi. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007