Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo meminta lembaga multilateral Bank Pembangunan Islam (Islamic Development Bank/IDB) meningkatkan nilai investasi infrastruktur kepada negara-negara anggota lembaga tersebut.
Menurut Agus, dalam pertemuan Dewan Gubernur IDB, di Jakarta, Rabu, kepastian tersedianya infrastruktur menjadi hal penting untuk merealisasikan ambisi pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan.
"Pembangunan infrastruktur juga sejalan dengan lima pilar strategis dari 10 tahun kerangka strategis IDB dan fokus pemerintah Indonesia," kata dia melalui keterangan tertulis.
Dalam pertemuan forum tertinggi IDB itu, sebagai pimpinan delegasi Indonesia, Agus memuji kemajuan yang dicapai IDB dalam berkontribusi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan sosial negara anggota, selama 41 tahun.
Sebagai gambaran, pada 2015, Grup IDB memberikan bantuan finansial maupun bantuan teknis sebesar 12,1 miliar dolar AS, meningkat 13 persen dari jumlah bantuan sebelumnya sebesar 10,7 miliar dolar AS.
Khusus untuk Indonesia, seperti data "Blue Book" 2015-2019, IDB berencana menawarkan pinjaman kepada Indonesia sebesar 5,2 miliar dolar AS.
"Sekarang kami punya komitmen dengan IDB di mana IDB akan memberi pinjaman 5 miliar dolar AS yang akan ditekan besok (Rabu, 18/5)," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil, Selasa kemarin, di Jakarta.
Indonesia dan IDB juga menandatangani trategi kerja sama negara anggota atau "member country partnership strategy" (MCPS) untuk periode 2016-2020.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016