Bengkulu (ANTARA News) - Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo mengatakan masih membutuhkan sebanyak 2.100 orang tenaga penyelamat (rescuer) untuk mengoptimalkan tugas dan fungsi badan tersebut saat tanggap bencana.
"Saat ini baru ada 3.600 orang rescuer padahal dibutuhkan setidaknya 5.700 orang, sehingga masih kurang 2.100 orang,," katanya saat membuka Rapat Koordinasi Basarnas Provinsi Bengkulu di Kota Bengkulu, Rabu.
Ia mencontohkan di Basarnas Provinsi Bengkulu baru ada 52 orang personel penyelamat, padahal kebutuhan minimal mencapai 125 orang.
Pemenuhan kebutuhan terhadap personel penyelamat menurut dia perlu menjadi perhatian sebab Indonesia, termasuk Bengkulu memiliki potensi bencana cukup tinggi.
"Ditambah lagi wilayah cakupan Indonesia yang sangat luas terdiri dari dataran tinggi, rendah hingga perairan," ujarnya.
Untuk mengatasi kekurangan tenaga sumber daya manusia tersebut, Basarnas perlu meningkatkan soliditas dan mengoptimalkan kolaborasi bersama komponen lain yakni PMI, TNI dan Polri.
Dalam kesempatan itu, Soelistyo memuji semangat tinggi pada personel penyelamat dari Bengkulu, meski minim sarana prasarana pendukung.
"Bengkulu masuk dalam prioritas kami untuk menambah peralatan dan teknologi alat yang semakin canggih," katanya.
Sementara Wakil Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah dalam kesempatan itu mengatakan bahwa potensi bencana alam sangat tinggi di Bengkulu sehingga keberadaan Basarnas sangat dibutuhkan.
"Bengkulu berada di wilayah rawan bencana gempa bumi dan tsunami, termasuk ancaman bencana longsor dan banjir, karena itu personel SAR ini sangat penting perannya," kata Rohidin.
Ia mengatakan pemerintah daerah memberikan dukungan penuh untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan menambah fasilitas penunjang kinerja personel badan itu.
Selain membuka Rakor, kehadiran Kepala Basarnas tersebut juga untuk mengukuhkan pembentukan Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan Daerah serta menggelar sosialisasi "SAR goes to school".
Sulisyto juga meninjau kegiatan pelatihan SAR di pusat lapangan olah raga Pantai Panjang Bengkulu dan meninjau fasilitas SAR Bengkulu di Kantor Basarnas Provinsi Bengkulu.
Pewarta: Helti Marini Sipayung
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016