New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia didorong ke arah 50 dolar AS per barel pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena kebakaran hutan di wilayah pasir minyak Kanada meluas, memaksa ribuan orang lainnya mengungsi.

Seperti disiarkan Xinhua, pihak berwenang mengevakuasi sekitar 8.000 orang dari sekitar 20 kamp dan fasilitas di utara kota Fort McMurray di Alberta. Sekitar 100.000 penduduk dan pekerja minyak telah dievakuasi dari Fort McMurray dan sekitarnya selama dua minggu lalu.

Perusahaan minyak terbesar di Kanada, Suncor, terpaksa menutup operasi-operasinya di Fort McMurray segera setelah mereka aktif kembali.

Tim Evans dari Citi Futures mengutip hilangnya 1,2 juta barel per hari dari produksi Kanada bulan ini sebagai "faktor utama dalam pengetatan keseimbangan pasokan/permintaan secara keseluruhan."

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni naik 59 sen menjadi berakhir di 48,31 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, tingkat penutupan tertinggi sejak awal Oktober.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli, patokan global, menetap di 49,28 dolar AS per barel, naik 31 sen dari penutupan Senin.

"Menembus batas 50 dolar AS dalam beberapa hari ke depan sangat mungkin," kata analis minyak dan gas BMI Research Peter Lee. "Di paruh kedua tahun ini, minyak kemungkinan akan bertahan antara 45 dolar AS sampai 50 dolar AS per barel," katanya kepada AFP.

Oliver Sloup di iiTrader.com mengatakan bahwa selain dukungan dari kebakaran di Kanada, penurunan produksi minyak mentah AS selama 16 minggu berturut-turut juga mendorong harapan pengetatan pasar.

Sloup mengatakan bahwa bias kenaikan pasar, yang telah mendorong harga naik lebih dari 80 persen sejak kemerosotan Februari, tampak lengkap (utuh).

"Setiap penurunan yang telah terjadi baru-baru ini, hanya telah dibawa oleh para pembeli, dan telah menjadi cerita yang sama yang tampak hari demi hari," katanya kepada AFP.

Tetapi, Sloup memperingatkan, "kita sedang mendekati level psikologis 50 dolar AS, di mana Anda mungkin melihat beberapa orang yang telah lama di pasar, mungkin melalukan beberapa aksi ambil untung." Terakhir kali WTI ditutup di atas 50 dolar AS pada 21 Juli.

Sementara itu, Badan Informasi Energi AS (EIA) dijadwalkan akan merilis data mingguan stok minyak mentahnya pada Rabu. Pedagang memperkirakan akan melihat persediaan negara itu jatuh untuk minggu kedua berturut-turut.

Produksi minyak mentah AS menurun 23.000 barel menjadi 8,802 juta barel per hari pada pekan yang berakhir 6 Mei, menurut laporan mingguan EIA dirilis Rabu lalu.

Pekan lalu jumlah rig minyak AS yang aktif turun untuk minggu kedelapan berturut-turut. Menurut data yang dirilis oleh perusahaan jasa minyak Baker Hughes, Jumat lalu, jumlah rig minyak AS yang digunakan turun 10 rig menjadi 318 rig.

(Uu.A026)

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016