"Kami menang beruntung, masih banyak turnover yang kami lakukan, kesalahan kami adalah lemah pada penyelesaian akhir," kata Pelatih CLS Knight Wahyu Widayat Jati usai pertandingan di Britama Arena, Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa mental pemainnya belum matang pada laga Playoffs kali ini."Jika ingin mengalahkan tim besar turnover harus di bawah 15, namun kami lebih," katanya.
Sementara itu, Pelatih Satya Wacana Salatiga Efri Meldi mengatakan cukup puas dengan permainan dari anak asuhnya.
"Untuk kalahkan CLS Knight, harus patahkan fastbreak-nya, dan kami melakukannya dengan baik, sayangnya offensive rebounds kami kalah jauh," kata Efri.
Kedua tim mengawali pertandingan dengan Tempo tinggi. CLS Knight melalui pemain nomor satu, Andre Johson Jamarr sempat mencetak angka dengan slam dunk, setelah mendapat passing dr Sandy.
Kemudian Mario Wuysang, juga berkali-kali melakukan tembakan three point dan masuk cetak angka. Namun, quarter pertama CLS Knight justru tertinggal angka dari Satya Wacana dengan skor 19-20.
Awal quarter kedua, Respati Pamungkas pemain Satya Wacana Salatiga bermain cukup baik, dengan sering memberikan passing matang untuk mencetak skor.
Fastbreak yang dilancarkan sering membuat CLS Knight kewalahan. Namun, strategi full court pressing dengan man to man dari CLS Knight membuat Satya Wacana tidak dapat mengembangkan permainan.
Quarter kedua, CLS Knight Surabaya unggul 36-28 dari Satya Wacana. Tembakan tiga angka dari big man Satya Wacana Firman Nugroho mampu menipiskan keadaan di separuh quarter tiga dengan skor 45-30. Tetapi, hingga peluit wasit berbunyi untuk quarter tiga, CLS tetap memimpin dengan 47-38.
Quarter empat, serangan cepat CLS Knight berhasil diredam oleh Satya Wacana, tetapi keunggulan statistik offensive rebound membuat keunggulan CLS atas Satya Wacana harus dikunci dengan skor akhir 65-52.
Jamarr dan Ragil menjadi kunci kedua tim dengan masing-masing mencetak skor 16 dan 17.
Pewarta: Afut Syafril
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016