Sukabumi (ANTARA News) - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat melatih warga yang tinggal di sekitar objek wisata Geopark Ciletuh, Kabupaten Sukabumi, untuk dijadikan pemandu wisatawan.
"Geopark Ciletuh ke depan akan menjadi objek wisata berkelas dunia, maka kami memanfaatkan warga lokal untuk dilatih menjadi pemandu wisatawan agar bisa memberikan pelayanan yang terbaik kepada wisata yang datang ke objek wisata yang ada di selatan Kabupaten Sukabumi ini," kata Kepala Disparbud Jabar, Nunung Sobari kepada Antara di Sukabumi, Selasa.
Menurutnya, jumlah warga yang mengikuti pelatihan sebanyak 40 orang yang merupakan angkatan ketiga sehingga ada jumlah total pemandu wisata yang disiapkan sebanyak 120 orang.
Keberadaan pemandu wisata ini sangat diperlukan untuk mendongkrak kedatangan wisatawan ke objek wisata yang berada di tiga kecamatan tersebut yakni Kecamatan Ciracap, Surade, dan Ciracap.
Selain itu, dengan melibatkan warga lokal atau sekitar objek wisata itu, dengan tujuan agar masyarakat sekitar bisa menikmati hasil dari sektor pariwisata yang saat ini menjadi andalan tidak hanya Kabupaten Sukabumi, tetapi Jabar.
"Jangan sampai, banyak pemandu wisata yang datang dari daerah lain atau negara lain yang memanfaatkan potensi ini. Untuk itu dengan adanya pelatihan ini diharapkan bisa mengasah kemampuan mereka dan sektor pariwisata," tambah Nunung.
Sementara, Kepala Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Sukabumi, Ahmad Riyadi mengatakan minimalnya setiap pemandu bisa menguasai satu bahasa asing atau memahami saja terlebih dahulu untuk mempermudah komunikasi.
Setiap pemandu wisata juga harus mempunyai penampilan dan pengetahuan yang luas tentang Geopark Ciletuh, jangan sampai ada wisatawan apalagi dari mancanegara yang bingung dengan sejarah, kebudayaan, kesenian dan potensi Geopark Ciletuh ini, karena si pemandunya tidak paham.
"Untuk itu, dengan adanya pelatihan ini mereka akan dijadikan aset dan tentunya bisa membantu untuk meningkatkan ekonomi warga sekitar, jangan sampai keberadaan objek wisata ini warga lokal hanya bisa menjadi tamu di daerahnya sendiri," katanya.
Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016