Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Organisasi Konferensi Islam (OKI), Ekmeleddin Ehsanoglu, menyerukan PBB untuk membentuk Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) baru yang universal. "Perlu dibentuk Dewan HAM baru yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip universalitas, obyektivitas dan tanpa pandang bulu," kata Ehsanoglu dalam pidatonya di depan pertemuan tingkat tinggi ke-4 Dewan HAM PBB di Jenewa awal pekan ini. Siaran pers OKI yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat, mengutip pidato Ehasanoglu menyebutkan dunia Islam memberi prioritas untuk tunduk pada kewajiban-kewajiban menyangkut pelaksanaan HAM. Berdasarkan ketetapan yang diambil dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa OKI di Makkah, Arab Saudi, pada Desember 2005, untuk pertama kalinya dalam sejarah OKI Komisi Tetap HAM OKI akan dibentuk. Di bagian lain pidatonya, Ekmeluddin menyoroti pelanggaran HAM yang dilakukan pemerintah Israel terhadap rakyat Palestina, dan mendorong perlunya mengambil langkah-langkah guna mengurangi penderitaan rakyat Palestina. Dia juga mengutuk penggalian terowongan di dekat Masjidil Aqsa di Jerusalem oleh Israel yang dinilainya melanggar hukum internasional dan Konvensi Jenewa. Ehsanoglu tak luput menyinggung keprihatinan OKI mengenai kondisi HAM rakyat Kashmir, Darfur, dan situasi minoritas Muslim di negara-negara non-anggota OKI seperti di Filipina dan Thailand. Dengan meningkatnya kejadian-kejadian Islamfobia yang menunjukkan adanya sikap permusuhan terhadap Islam, Sekjen OKI mendesak Dewan HAM PBB untuk mengambil tindakan guna mencegah pelecehan-pelecehan terhadap Islam dan agama-agama lainnya. (*)
Copyright © ANTARA 2007