Seoul (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenalkan manajemen "blusukan" yang diterapkan dalam pemerintahannya saat menyampaikan pidato di Asian Leadership Conference (ALC) yang berlangsung di Seoul, Korea Selatan, Selasa pagi.
"Kita telah menyebut istilah bagi semua upaya saya meninjau langsung dengan 'blusukan' yang diterjemahkan ke Bahasa Inggris menjadi management by walking around," katanya dalam konferensi yang dibuka oleh Presiden Park Geun-hye.
Presiden memaparkan upayanya untuk membenahi Solo saat menjadi wali kota tersebut dan bagaimana dia mengoordinasi pedagang kaki lima serta menangani masalah sampah saat menjadi gubernur DKI Jakarta.
Ia juga mengemukakan kebutuhan Indonesia akan inovasi untuk meningkatkan daya saing dalam konferensi yang mengangkat tema tentang kepemimpinan dan inovasi tersebut.
Selain itu Presiden mengatakan bahwa kesenjangan antara masyarakat kaya dengan miskin akan menimbulkan kecemburuan sosial yang berpotensi memicu munculnya ekstremisme dan terorisme.
"Ketidaksetaraan sosial dapat merusak kepercayaan diri ekonomi dunia. Kita harus mengakui kita telah memiliki cukup inovasi dalam teknologi dan bisnis namun kita butuh inovasi dalam praktek sosial serta inovasi pemikiran di pemerintah," katanya.
Selain Presiden Joko Widodo, wakil presiden Iran dan mantan presiden Amerika Serikat George W Bush juga menjadi pembicara utama dalam konferensi internasional yang diselenggarakan oleh harian The Chosun Ilbo tersebut.
Usai konferensi Presiden Jokowi diagendakan mengunjungi Taman Makam Pahlawan di Memorial Tower untuk mengheningkan cipta bagi pahlawan Korea Selatan.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016