Wamena (ANTARA News) - Ikatan Bidan Indonesia (IBI) cabang Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua meminta kepada Pemerintah Kabupaten setempat memberikan perlindungan terhadap tenaga bidan di daerah tersebut.
Ketua IBI cabang Wamena, Olphina Rumbekwan, di Wamena, Selasa menegaskan mengacu pada kasus percobaan pemerkosaan terhadap Jesica Unmehopa (23 tahun), pegawai tidak tetap (PTT) di Pustu Arogolik, pada Selasa (10/5), Pemerintah Kabupaten memberikan perlindungan terhadap para bidan.
"Satu hal yang saya inginkan adalah memohon kepada Pemerintah Kabupaten Jayawijaya untuk sesegera mungkin menindaklanjuti aspirasi yang telah kita sampaikan pada demonstrasi yang kami lakukan pada Jumat (13/5) untuk memberikan perlindungan kepada tenaga bidan di Jayawijaya," ujarnya.
Lanjut dia, karena tenaga bidan yang ada bertugas sampai di desa-desa, dengan harapan mereka sebagai ujung tombak yang dapat melayani kesehatan ibu dan anak.
"Tetapi dengan situasi yang terjadi yakni percobaan pemerkosaan terhadap bidan Jesica Unmehopa (23 tahun), pegawai tidak tetap (PTT) di Pustu Arogolik, yang berada di bawah Puskesmas Kurulu, Wamena, pada Selasa (10/5) lalu, sebenarnya membuat kita para bidan trauma dengan situasi ini," ujarnya.
Dia berharap, sesegera mungkin kasus terhadap bidan Jesica direspon dan diselesaikan secepatnya dan pemerintah setempat memberikan perlindungan terhadap bidan.
"Sehingga setiap adik-adik kita, khususnya bidan di daerah ini bisa bekerja dengan tenang," ujarnya.
Menurut Olphina, untuk bidan pegawai tidak tetap (PTT) daerah maupun PTT pusat, semuanya harus ditempatkan di desa.
"Jadi mereka memenuhi semua kuota di Puskesmas, hampir semua Puskesmas itu ada mereka di sana, sampai di Puskesmas yang baru dimekarkan juga ada mereka di sana," ujarnya.
Dengan demikian, tambah dia, diharapkan harus ada jaminan keamanan bagi mereka (para bidan), karena semuanya rata-rata ditempatkan di desa.
Pewarta: Musa Abubar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016