Kendari (ANTARA News) - Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim meresmikan penggunaan gedung Islamic Centre Muadz Bin Jabal (ICM) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), di Jalan Boulevard Kendari, Senin.

Pada kesempatan tersebut Menag didampingi Atase Keagamaan Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Republik Indonesia, Syaikh Ibrahim Al Nughaimishy yang merupakan negara asal donatur pembangunan ICM, Rektor IAIN Kendari, Nur Alim, Kepala Kanwil Kemenag Sultra Mohamad Ali Irfan, dan Zezen Zainal Mursalin yang merupakan pimpinan Pondok Pesantren Muadz Bin Jabal Kendari.

Peresmian gedung ICM tersebut sekaligus juga peresmian Program Kaderisasi imam dan Dai (Prokid) di lingkup Pondok Pesantren Muadz Bin Jabar Kendari.

"Saya mengapresiasi kepada semua pihak yang terlibat sehingga gedung ICM ini bisa dibangun dan hadir di Kendari, terutama kepada pihak Atase Kedutaan besar Saudi Arabia," kata Menteri.

Menteri juga mengapresiasi karena di pesantren itu sudah dibuka Program Kaderisasi imam dan Dai yang diharapkan akan membantu pemerintah dalam menyebarkan pesan-pesan kebaikan kepada masyarakat di Indonesia.

"Terkait dengan pembinaan imam dan dai, maka saya ingin menitipkan pesan agar dakwah-dakwah Islam yang kita sampaikan adalah yang mencerahkan atau yang setidak-tidaknya yang menjelaskan bukan dakwah yang menakutkan," katanya.

Ia berharap, menyampaikan pesan kebenaran harus yang baik dan santun jangan sampai mengejek dan mengkafirkan pihak lain yang belum memahami atau sepaham dengan yang diajarkan.

"Jadi, mengajak itu tentu dengan cara-cara yang sebaik mungkin, sopan santun sehingga tidak menakutkan bagi yang mendengarkan," katanya.

Atase kedutaan Arab Saudi Syaikh Ibrahim Al Nughaimishy mengatakan Islamic Centre Muadz Bin Jabal saat ini sudah dibangun di beberapa tempat yakni di Wakatobi, Kendari, Raja Ampat Papua dan sedang di bangun di Bandung.

Pimpinan Pondok Pesantren Muadz Bin Jabal Kendari Zezen Zainal Mursalin mengatakan program kaderisasi imam dan dai di pondok pesantren tersebut saat ini membina 70 peserta.

"Peserta yang kami bina tersebut berasal dari seluruh kabupaten kota di Sultra, ada dari Papua dan Papua Barat dan dari Maluku Utara. Harapan, ke depan kader itu kembali di daerahnya untuk melakukan siar Islam," katanya.

Pewarta: Suparman
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016