Pasadena (ANTARA News) - Para ilmuwan menemukan bahwa kawasan kutub selatan Mars berisi es yang sangat banyak dan cukup untuk menutup planet itu dengan lapisan air sedalam 11 meter. Ilmuwan dari Jet Propulsion Laboratory (JPL) di Pasadena, Kalifornia, AS mengungkapkan bahwa es di kutub selatan itu berada sekurangnya 3,7 kilometer di bawah permukaan planet. Penemuan itu merupakan hasil dari kerjasama Badan Antariksa Italia dan para peneliti JPL, yang merupakan bagian dari NASA. Tim tersebut bekerja untuk menentukan ketebalan es di Mars. Hasil kerja mereka dipublikasikan Kamis, dalam media "Science" edisi on-line. "Deposit lapisan es kutub selatan Mars meliputi area yang lebih besar dari negara bagian Texas. Sebelumnya jumlah air didalam lapisan itu telah diperkirakan, namun tidak serinci pengamatan melalui radar yang kini digunakan," kata Jeffrey Plaut dari JPL di Pasadena, seperti dikutip Xinhua. Para ilmuwan menggunakan radar yang mereka sebut sebagai MARSIS (Mars Advanced Radar for Subsurface and Ionospheric Sounding) yang juga memetakan ketebalan deposit di kutub utara Mars. "MARSIS menjadi alat penting untuk meneliti lapisan bawah Mars, dan turut membantu menyukseskan tugas kami," kata Giovanni Picardi, ketua proyek penelitian itu. "MARSIS tidak hanya memberi kami gambaran pertama lapisan bawah Mars pada kedalaman tersebut, tapi juga memberi detil-detil yang menurut kami sungguh menakjubkan," tambahnya. Deposit berupa air beku itu juga membantu peneliti untuk mempelajari struktur dalam dari Mars, dan kemungkinan apakah Mars pernah ada pendukung kehidupan. "Kami sebelumnya tidak tahu dimana dasar deposit itu, kini kami dapat melihat lapisan kulit Mars belum tertekan oleh berat es seperti yang bisa terjadi di Bumi. Kerak dan lapisan atas Mars lebih keras dari pada Bumi, kemungkinan karena bagian dalam Mars jauh lebih dingin," kata Plaut. (*)
Copyright © ANTARA 2007