Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuka pendaftaran program Belajar Bersama Maestro 2016 yang diperuntukkan bagi siswa SMA/SMK swasta dan negeri kelas X dan XI.
"Pendaftaran dibuka dari 20 April hingga 15 Juni 2016," ujar Direktur Kesenian Ditjen Kebudayaan Kemdikbud, Endang Caturwati, di Jakarta, Senin.
Pendaftaran dapat dilakukan melalui tiga cara yakni pendaftaran melalui sistem dalam jaringan melalui laman http://bbm.kemdikbud.go.id/, kemudian penunjukan langsung oleh pihak sekolah dan pengisian formulir yang disampaikan atas permintaan sekolah-sekolah.
Untuk tahun ini, program Belajar Bersama Maestro atau yang dikenal dengan BBM dilakukan bersama 10 maestro yakni Amaq Raya (maestro seni pertunjukan), Sirajul Huda (maestro seni pertunjukan), Nano Riantiarno (maestro seni pertunjukan), I Made Sidia (maestro seni pertunjukan), Ni Ketut Arini (maestro seni tari), Temu Misti (maestro seni tari), Tom Ibnur (maestro seni tari), Djaduk Ferianto (maestro seni musik), Putu Sutawijaya (maestro seni rupa), dan Sundari Soekotjo (mestro seni musik).
Sanggar para maestro tersebut di DKI Jakarta, Yogyakarta, Banyuwangi, Denpasar, Banjarbaru, Lombok, dan Jambi.
Endang menyebutkan hingga saat ini, sudah ada sekitar 140 peserta yang mendaftar.
"Peserta yang terpilih akan belajar selama 10 hari dengan para mestro. Setiap maestro menangani 15 peserta."
Endang mengatakan bahwa maestro yang terlibat berbeda dengan tahun sebelumnya. Pemilihan maestro tersebut berdasarkan potensi para maestro tersebut.
"Mengapa dipilih salah satunya keroncong, karena kita memiliki maestro keroncong yang diakui dunia yakni Ibu Sundari Soekotjo."
Kegiatan BBM tersebut merupakan upaya strategis dalam rangka penguatan jati diri dan pembangunan karakter bangsa melalui pembelajaran seni budaya kepada generasi muda. Pada tahun ini, BBM diperuntukkan bagi 80 siswa SMA/SMK di berbagai daerah di Tanah Air.
"Melalui program ini, siswa akan mendapatkan kesempatan untuk menyerap pengalaman dan ilmu pengetahuan yang dimiliki maestro," cetus dia.
Sementara itu, maestro keroncong yakni Sundari Soekotjo mengatakan BBM tersebut sejalan dengan program yang dilakukannya yakni pengenalan keroncong pada generasi muda.
"Saya belajar banyak pada anak saya. Untuk pengenalan keroncong pada generasi muda, kami tidak memaksakan diri tapi melalui pendekatan gaya anak muda mulai dari pop, jazz yang dibawakan dengan gaya keroncong," kata Sundari.
Pewarta: Indriani
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016