Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar-bank Jakarta, Jumat pagi, turun lima poin menjadi Rp9.9215/9.218 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.210/9.225, meski dolar AS di pasar regional melemah. Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, mengatakan pelaku lokal berspekulasi membeli dolar AS karena memegang mata uang asing itu lebih aman ketimbang rupiah. Mereka mengabaikan isu positif dari luar. Pelaku lokal sebenarnya agak ragu membeli dolar AS, melihat prospek pertumbuhan ekonomi AS cenderung melambat, apalagi data sektor perumahan AS yang melemah, katanya. Kostaman lebih lanjut mengemukakan pelaku juga khawatir dengan pembelian aset secara besar-besaran dengan yen (Carry Trades Financing with yen) yang diperkirakan akan terjadi di Jepang, sehingga akan memicu rupiah kembali menguat. Apalagi koreksi terhadap rupiah tidak besar yang menunjukkan ada dukungan terhadap mata uang lokal itu yang mempunyai peluang untuk menguat kembali, katanya. Rupiah, menurut dia sepanjang pekan ini berkisar pada level antara Rp9.200 hingga Rp9.230 per dolar AS kadang naik atau turun yang menunjukkan bahwa pergerakan kedua mata uang stabil. Meski demikian rupiah diharapkan akan bisa bergerak naik hingga posisinya mencapai level Rp9.100 per dolar AS dalam kisaran antara Rp9.050 hingga Rp9.100 per dolar AS, ucapnya. Dolar AS terhadap yen turun 0,4 persen menjadi 117,05 dan euro jadi 1,3280 atau naik 0,3 persen terhadap dolar AS. Menurut dia, aktivitas pasar yang kurang ramai ini, karena pelaku lokal maupun asing sedang memfokuskan perhatian terhadap pertumbuhan ekonomi AS yang melambat, dan harapan adanya penurunan risiko dari inflasi yang tinggi. Penurunan dolar AS itu juga karena pasar saham Jepang merosot, karena adanya kekhawatiran mengenai kelanjutan pengurangan risiko, katanya. Tipisnya penurunan rupiah juga terlihat dari harga tertinggi yang mencapai Rp9.220 per dolar AS dan terendah pada Rp9.215 per dolar AS. Karena itu, peluang rupiah menguat pada penutupan sore nanti cukup tinggi, ujarnya. (*)
Copyright © ANTARA 2007