Jakarta (ANTARA News) - Indonesia akan merancang standardisasi kawasan industri bersama Tiongkok dan Kazakstan dalam Indonesia Country Programme 2016-2020 bersama United Nations Industrial Development Organization(UNIDO).


Demikian disampaikan Dirjen Industri Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono di Jakarta, Senin.


"Ini kerja sama antara ketiga negara dalam rangka pengembangan kawasan industri, jadi bagaimana kita bisa membuat sebuah benchmark kawasan industri yang baik akan disusun," kata Sigit.


Menurut Sigit, seperti halnya Indonesia, Tiongkok dan Kazakstan masing-masing memiliki kawasan industri yang dikembangkan sendiri di negaranya, namun kawasan industri di Indonesia disebut menjadi percontohan untuk pengembangan di Tiongkok.


"Dirjen UNIDO Li Yong bilang Tiongkok belajar dari Indonesia sebetulnya tentang industrial zone tahun 1990an, dan mereka sekarang mengaplikasikannya," ujar Sigit.


Selain itu, Indonesia yang sedang mengembangkan 14 kawasan industri di luar Pulau Jawa dinilai baik untuk bisa berbagi informasi dengan negara anggota UNIDO lainnya.


Karena, lanjut Sigit, jika standar kawasan industri tersebut selesai dibuat, maka ketiga negara akan membagikan informasi dan pengalamannya kepada seluruh anggota UNIDO.


Sigit menambahkan, dalam kerja sama tiga negara tersebut, Indonesia juga membidik investasi dari investor asal Kazakstan maupun Tiongkok untuk datang dan berinvestasi di kawasan industri di luar Pulau Jawa yang sedang dikembangkan Indonesia.



Diketahui, selain pengembangan kawasan industri, terdapat tiga industri lain yang akan dikembangkan di bawah Kemenperin melalui Indonesia Country Programme 2016-2020, yakni pengembangan pengolahan tempe, pelatihan SDM bidang otomotif dan efisiensi energi untuk IKM.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016