Jakarta (ANTARA News) - Enam orang tewas akibat bencana longsor di Sibolangit, Sumatera Utara sementara puluhan lainnya masih dalam pencarian tim SAR gabungan, kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
"Pencarian korban hilang akibat banjir bandang dan longsor hingga Senin pukul 16.00 WIB, telah ditemukan enam orang meninggal dunia atas nama Rafki (21) dan lima masih dalam proses diidentifikasi," kata Sutopo lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan korban meninggal disebabkan tertimbun longsor dan terseret arus. Total jumlah korban 78 orang termasuk 15 korban hilang. Sebanyak 56 orang selamat dan satu orang luka sedang yang ditemukan pada pukul 04.00 WIB.
Longsor, kata dia, terjadi di kawasan wisata air terjun Dua Warna, Sibolangit, pada Minggu (15/5) sore. Longsor tersebut terjadi setelah kawasan itu diguyur hujan lebat pegunungan seterusnya terjadi banjir bandang.
Tim SAR gabungan dari BPBD Kabupaten Deli Serdang, BPBD Provinsi Sumut, TNI, Basarnas, SKPD, relawan dan masyarakat masih mencari korban hilang dengan menyusuri sungai, kata dia.
Deputi Penanganan Darurat BNPB Tri Budiarto telah melakukan koordinasi dengan Kepala BPBD Kabupaten Deli Serdang dan BPBD Sumatera Utara. Tri Budiarto telah memerintahkan Kepala BPBD Provinsi Sumatera Utara untuk mendampingi BPBD Kabupaten Deli Serdang dalam penanganan darurat.
"Logistik dan peralatan di gudang BPBD agar digunakan untuk mendukung operasi Tim SAR," katanya.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016