Kendari (ANTARA News) - Di hadapan ribuan pramuka pandega, pada Perkemahan Wirakarya Perguruan Tinggi Keagamaan (PW PTK) XIII yang dilaksanakan 16 – 22 Mei di Kendari Sulawesi Tenggara, Menag mengatakan gerakan pramuka telah mengakar secara historis di bumi Nusantara.
Menurutnya, pramuka merupakan salah satu wadah pembinaan generasi muda dan sukses melahirkan kader perubahan. “Perkemahan ini mampu merangsang, menanamkan, dan memperteguh nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme yg didasari pada pemahaman keagamaan yang terbuka, damai, dan toleran,” tegas Menag.
PW PTK XIII diikuti tidak kurang dari 1.500 Pramuka Pandega yang berasal dari Perguruan Tinggi Keagamaan se-Indonesia. Berbeda dengan sebelumnya, PW PTK tahun ini juga diikuti sejumlah mahasiswa Pramuka Pandega dari Luar Negeri, antara lain: Afganistan, Rusia, Jepang, Madagaskar, Philipina, Thailand, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Mahasiswa dari Perguruan Tinggi Kegamaan Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha juga ikut meramaikan PW PTK, sebagai bentuk komitmen kebangsaan dan ke-Indonesiaan.
Sebagai calon pemimpin bangsa yang sedang berproses untuk menyiapkan diri menyambut Indonesia sebagai negara ke-7 ekonomi dunia, Menag berharap para pramuka pandega dapat mempersiapkan diri dengan baik dalam menyongsong masa depan.
“Bonus demografi ini berkah dan peluang yang harus disyukuri. Dengan mengelola SDM kita dengan ikhtiar meningkatkan mutu pendidikan, maka kita semua siap untuk menyambut Indonesia emas,” pekik Menag.
Upacara pembukaan dimeriahkan dengan pemecahan Museum Rekor Indonesia (MURI) berupa senam tongkat pramuka terpanjang di dunia.
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016