Jakarta (ANTARA News) - Industri pengolahan tempe ikut diajukan dalam program pengembangan yang ditandatangani oleh Indonesia dan organisasi PBB yang fokus terhadap pengembangan industri bernama United Nations Industrial Development Organization (UNIDO).
"Kenapa tempe, karena itu dekat dengan orang biasa dan bisa dibuat di mana saja. Kita akan kembangkan untuk daerah-daerah terpencil di Indonesia," kata Direktur Jenderal UNIDO Li Yong di Jakarta, Senin.
Menurut Li, tahap pengembangan yang akan dilakukan adalah memberikan peralatan dengan teknologi memadai bagi masyarakat Industri Kecil Menengah (IKM) yang mengolah tempe.
Dirjen Industri Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan, selain dekat dengan masyarakat miskin, tempe juga dipilih karena memiliki sumber nutrisi yang cukup.
"Jadi, ini perlu digalakan. At least, masyarakat miskin masih mempunyai gizi yang cukup. Dan pengentasan kemiskinan menjadi misi mereka," kata Sigit.
Untuk mengembangkan industri pengolahan tempe tersebut, UNIDO dan Indonesia sedang menunggu sambil mempromosikannya kepada country donor (negara yang memberikan dana) tentang rencana yang tertuang dalam Indonesia Country Programme 2016-2020 tersebut.
Diketahui, selain tempe, terdapat tiga industri lain yang akan dikembangkan di bawah Kemenperin melalui program tersebut, yakni pengembangan kawasan industri, pelatihan SDM bidang otomotif dan efisiensi energi untuk IKM.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016