Mataram (ANTARA News)- Sebanyak 25 siswa di SMPN 2 Mataram, Nusa Tenggara Barat, melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) ulang untuk mata pelajaran Matematika.
Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Mataram H Zainal Arifin di Mataram, Senin, mengatakan, kegiatan ujian ulang itu khusus dilaksanakan di SMPN 2 Mataram, karena terjadinya gangguan pada sistem jaringan internet untuk peserta gelombang kedua dan ketiga.
"Pada Selasa (10/5), 25 siswa di SMPN 2 Mataram tidak bisa mengikuti UNBK karena adanya gangguan jaringan internet," kata Zainal yang juga Ketua Panitia UN tingkat Kota Mataram.
Kondisi itu memang terjadi secara menyeluruh, namun beberapa sekolah mengatasi hal itu dengan memanfaatkan modem, termasuk SMPN 2 Mataram namun 25 satu ruangan tidak bisa terakomodasi.
Tetapi hanya satu ruangan yang tidak bisa ditangani, dengan jumlah siswa sebanyak 25 orang, karena itulah hari ini mereka diberikan kesempatan untuk mengikuti UN ulang.
"Kegiatan UN ulang kepada 25 siswa SMPN 2 Mataram dilaksana langsung di sekolah bersangkutan pada pukul 10.00 WITA dan berjalan lancar," katanya.
Menurutnya, UNBK ulang ini diyakini tidak akan mempengaruhi nilai siswa, sebab soal-soal dalam UNBK berbeda dengan soal UN manual.
"Setiap peserta UNBK memiliki sandi server untuk membuka soal, sehingga soal yang diterima siswa tidak ada yang sama," katanya.
UN ulang di SMPN 2 Mataram dilaksanakan hanya hari ini, sebab pada hari ketiga dan keempat, pelaksanaan UN rata-rata berjalan lancar.
Ketua Panitia Pelaksana UN tingkat Provinsi NTB Aidy Furkon sebelumnya mengatakan, UNBK ulang ini dilaksanakan karena adanya fiber optik jaringan Telkom se-wilayah Nusa Tenggara ngadat.
"Informasinya di Daerah Bali khususnya Gianyar ada kabel terputus akibat proses penggalian jaringan, sehingga secara serentak pukul 10.00 hingga 16.00 jaringan tidak bisa aktif," katanya.
Akibatnya, beberapa sekolah termasuk Kota Mataram melaporkan sejumlah anak-anak peserta UN yang gagal "logout" pada sesi kedua dan ketiga karena itulah diberikan kesempatan UNBK ulang.
Kebijakan itu diambil, agar anak-anak dapat lebih tenang menjawab dan melaksanakan UNBK untuk bisa mendapatkan nilai terbaik, meskipun harus mengikuti UNBK ulang.
"Kita juga berterima kasih kepada beberapa sekolah memanfaatkan modem untuk mengatasi masalah ini, tetapi secara psikologis anak-anak pasti merasa terganggu dengan adanya masalah jaringan itu," katanya.
Pewarta: Nirkomala
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016