Namun kegagalan Febe dapat dibalas pada partai kedua, saat pasangan Greysia Polii/Anggia Shitta Awanda mengalahkan Tse Ying Suet/Yuen Sin Ying. Pasangan Indonesia menyamakan kedudukan bagi Indonesia menjadi 1-1 melawan Hong Kong dengan kemenangan 21-10, 21-16.
"Badan saya sudah gemetaran mungkin karena saya terburu-buru servis dan merasa tertekan. Fokus saya pun sudah mengendur," kata Febe selepas pertandingan di Kunshan.
Pada game pertama, Febe sempat tertinggal 7-11 dan mengejar 11-12. Permainan net Febe gagal dan dia tertinggal 13-16 dari Yip. Wakil Hong Kong itu sering membuang bola ke sisi kiri Febe yang justru menguntungkan kubu Merah-Putih. Febe hampir merebut game pertama sebelum Yip menyalip 16-18 menjadi 19-19. Yip mengunci game pertama 21-19.
"Pada game kedua, saya bisa memaksa lawan bermain reli. Saya menang angin pada game kedua dan memainkan strategi," kata Febe tentang game keduanya.
Namun, atlet asal klub Djarum Kudus itu mengaku kehilangan fokus pada akhir game ketiga. Walaupun tertinggal 6-9, Febe menyalip 13-12, 15-14. Tapi setelah challenge dari Febe tidak menghasilkan angka dan lawan justru menyeimbangkan kedudukan 18-18, atlet ujung tombak Uber Indonesia itu terus tertinggal 18-19, 18-20, dan kalah 18-21.
"Dari dua kali pertemuan terakhir dengan Yip, saya dapat ambil poin jika servis tinggi. Lawan juga sering buang bola. Hanya saja, pertahanan saya jelek tadi sehingga servis pendek," katanya.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016