Semarang (ANTARA News) - Pebalap nasional yang tergabung di tim Manor Racing Rio Haryanto mengaku bahwa strategi yang diterapkan tidak bisa berjalan dengan baik saat tampil pada race kelima lomba balap mobil Formula Satu (F1) di Sirkuit Catalunya, Barcelona, Spanyol, Minggu (15/5).
"Kami memutuskan untuk melaju lama di atas ban Medium di stint pertama tetapi ada terlalu banyak lalu lintas pada fase balapan tersebut sehingga strategi kami tidak berjalan dengan baik bagi kami," kata Rio Haryanto seperti disampaikan Media Relations Cep Goldia dalam surat elektroniknya yang diterima di Semarang, Jateng, Senin.
Menurut pebalap asal Solo, Jawa Tengah, tersebut, untuk stint ketiga ia cukup cepat dengan ban Soft, sehingga perlu memahami mengapa Medium bekerja kurang baik baginya.
Tetapi pebalap berusia 23 tahun tersebut mengaku senang bisa menyentuh garis finis setelah kekecewaannya saat tampil pada race keempat di Rusia beberapa waktu lalu. "Setelah kekecewaan dari Rusia, senang rasanya melihat bendera finis hari ini," katanya menegaskan.
Pada race kelima di Sirkuit Catalunya tersebut, Rio Haryanto yang mengendarai mobil MRT05 berhasil menempati posisi ke-17 dengan catatan waktu 1:29.402, sedangkan rekannya pebalap asal Jerman Pascal Wehrlein menempati posisi ke-16.
Seusai menjalani race kelima di Spanyol ini, Rio Haryanto bakal tampil di Monako, 26-29 Mei 2016. "Ini merupakan akhir pekan yang bercampur aduk tapi saya tidak sabar untuk Monako di mana saya kira semuanya akan lebih baik bagi kami," katanya Rio Haryanto.
Pascal Wehrlein mengatakan, dirinya terhambat degradasi ban yang cukup tinggi. "Sehingga masih ada beberapa hal untuk terus meningkatkan performa mobil. Saya pikir beberapa balapan berikutnya akan menjadi sedikit lebih baik bagi kami dan tentu saja Monako adalah trek yang saya paling nantikan. Balapan pertama saya di sana akan menjadi sesuatu yang sangat istimewa sehingga kami akan terus bekerja keras dan berharap," katanya.
Direktur Balap Manor Racing Dave Ryan mengatakan, dirinya menjalankan strategi ban yang berbeda untuk kedua pebalap tersebut.
"Pascal memilih Soft, Medium, dan Medium sementara Rio menutup balapan dengan Soft sekedar untuk menciptakan pilihan yang berbeda jika balapan menghadirkan beberapa peluang. Sayangnya, ada sejumlah hal yang tidak bisa kami ubah tentang apa yang bisa kami capai di sini. Di atas kertas, trek-trek berikutnya harus sedikit lebih menguntungkan bagi kami, apalagi kami memiliki tes pekan ini untuk menggali sedikit lebih dalam tentang bagaimana kami dapat mengekstrak kinerja lebih dari paket pengembangan baru," katanya.
Pewarta: Hernawan Wahyudono
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016