Intinya yang pasti satu, yang berhasil, kita tidak melihat lagi orang yang dieksploutasi, anak-anak yang dikasih obat tidurJakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai penghapusan resmi 3 in 1 yang berlaku mulai hari ini sejauh ini berhasil mengurangi eksploitasi anak.
"Intinya yang pasti satu, yang berhasil, kita tidak melihat lagi orang yang dieksploutasi, anak-anak yang dikasih obat tidur," kata Basuki di Jakarta, Senin.
Menurut dia, sudah tidak ada lagi alasan menjadi joki untuk biaya sekolah anak karena kini sudah ada Kartu Jakarta Pintar (KJP). Begitu juga ketika sakit yang berbeda dengan dulu yang memang membutuhkan biaya sendiri.
"Tapi, kalau sekarang kan orang makin lama makin berubah," kata gubernur yang akrab disapa Ahok ini.
Dia melanjutkan, perkembangan teknologi setelah adanya aplikasi Waze memungkinkan pengguna jalan mencari jalan alternatif dan pilihan transportasi seperti bus Transjakarta pun sudah lebih baik bila dilihat dari armada serta jalur busway.
"Jadi, saya kira tentu udah tepat kita cabut," kata dia.
DKI Jakarta mulai hari ini resmi menghapus "3 in 1" setelah uji coba selama satu bulan.
Dinas Perhubungan DKI Jakarta menilai rencana pemberlakuan "3 in 1" sore hari sulit untuk diawasi dan muncul kekhawatiran memunculkan joki baru.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016