"Kendati ekonomi dunia sedang tidak stabil, ketika pasar saham di China melambat dan harga minyak di Amerika turun, tapi mata uang rupiah tetap stabil," kata Presiden dalam forum bisnis di Hotel Lotte yang dihadiri 450an pengusaha Negeri Ginseng.
Kepada para pengusaha di negeri itu, Presiden juga mengatakan bahwa Indonesia sedang membangun infrastruktur seperti jalan tol, jalur kereta api, pelabuhan, bandara dan bendungan untuk irigasi.
Selain itu, Presiden menjelaskan, pemerintah juga sedang melakukan deregulasi ekonomi untuk mendukung kemudahan investasi dan bisnis bagi pengusaha dari dalam maupun luar negeri.
"Kami akan melanjutkan untuk reformasi ekonomi, melanjutkan untuk menyederhanakan peraturan bisnis dan investasi serta melanjutkan untuk membuka kerja sama ekonomi," katanya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani hadir pula dalam forum tersebut.
Usai menghadiri forum bisnis, Presiden dijadwalkan melakukan pertemuan bisnis dengan pemimpin Lotte Group dan petinggi perusahaan baja POSCO.
Presiden juga akan menghadiri jamuan makan siang bisnis bersama 20 pengusaha besar di Korea Selatan.
Menurut Menteri Luar Negeri akan ada penandatanganan beberapa nota kesepahaman di bidang maritim, pemberantasan korupsi, olahraga, geospasial dan pengelolaan lahan gambut antara Indonesia dan Korea Selatan selama kunjungan Presiden Joko Widodo di negara itu (15-18 Mei).
Presiden Joko Widodo dan Presiden Park Geun-hye akan menyaksikan penandatanganan nota-nota kesepahaman itu oleh menteri-menteri terkait dari kedua negara.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016