Jakarta (ANTARA News) - Tim voli putri Jakarta Electrik PLN berhasil mewujudkan ambisinya mempertahankan gelar juara pada Proliga 2016 setelah mengalahkan Jakarta Pertamina Energi 3-2 dalam grand final di Istora Senayan, Jakarta, Minggu.


Electrik PLN bermain bagus pada set pertama dan berhasil menang dengan angka 25-20. Tim besutan Tien Mei itu terus bermain dengan percaya diri pada set kedua dan menang 25-18 sehingga skor menjadi 2-0.

Pada set ketiga, Aprilia Manganang dan kawan-kawan bermain terburu-buru sehingga Pertamina dapat membalikkan keadaan dan merebut set ketiga dengan angka 25-17.

Laga sangat ketat pada set keempat, Pertamina Energi unggul pada awal pertandingan, tetapi Electrik PLN dapat menyamakan kedudukan di angka 14-14.

Kedua tim saling jual beli serangan hingga angka 19-19, tetapi Pertamina Energi tidak menyisakan lagi angka untuk Electrik dan menang dengan angka 25-19 sehingga skor menjadi 2-2.

Pertamina unggul dua angka di awal set, tetapi Aprilia Manganang berubah menjadi mesin pencetak angka dengan meluncurkan smash-smash keras sehingga Electrik menang dengan angka 15-8.

Usai pertandingan, Tien Mei mengatakan pada set ketiga para pemain Electrik ingin segera menyelesaikan laga dan belum menemukan posisi yang pas menghadapi Pertamina yang berganti posisi.

"Posisi bingung waktu mau passing. Mereka juga ingin segera selesai dan terburu-buru mau bermain bagus, tetapi tidak bagus," kata dia.

Block dan defence, ujar Mei, juga tidak bagus pada set ketiga dan keempat.

Namun, pada set kelima, ia mengaku para pemain sudah menemukan posisi yang pas sehingga dapat berkonsentrasi pada permainan dan dapat melakukan serve lebih berani.

"Anak-anak hari ini main bagus dan kuat karena berhasil di lima set," tutur dia.

Sementara itu, pelatih Pertamina Energi Risco Herlambang mengatakan set kelima sama seperti melempar koin dan susah diprediksi akhirnya.

"Tadi di set kelima kalau bisa matiin gerak Aprilia Manganang kami akan menang, tetapi Wang Yi Mei mulai bagus. Hari ini Aprilia sangat luar biasa," tutur dia.

Libero, katanya, juga tidak siap sehingga kurang berhasil menangkal smash dari lawan. Para pemain juga sebagian besar masih muda dan ia nilai kurang berpengalaman.

Namun, ia mengapresiasi para pemain yang dapat mengejar kekalahan setelah tertinggal 2-0. Para pemain asing, Logan dan Mari, juga sangat membantu dalam laga terakhir Proliga 2016 itu.

"Buat evaluasi, pengalaman sangat berharga di final. Kami nyaris menang hari ini," tutur Risco.

Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016