Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengatakan jika memungkinkan pemerintah berharap agar posisi BI rate tetap berada pada single digit dan berada di kisaran 9 persen seperti sekarang ini. "Jadi kalau kita bisa berada di sekitar situ (9 persen) itu oke, kita akan capai stabilitas pertumbuhan yang baik dengan investasi dana dari dalam negeri," kata Wapres M Jusuf Kalla ketika ditanyakan pada posisi berapa BI rate yang diharapkan oleh pemerintah, seusai rapat terbatas dengan jajaran direksi Bank Indonesia di Jakarta, Kamis. Menurut Wapres, selama masih mungkin pemerintah menginginkan agar BI rate tetap berada pada posisi single digit seperti negara-negara lain. Wapres memberikan contoh dengan posisi BI rate saat ini yang 9 persen maka bunga KPR sudah bisa turun hingga 9,9 persen. Hal itu, tambahnya sangat berpengaruh baik bagi pertumbuhan ekonomi. "(Soal BI Rate) Kalau mau tanya pengusaha, nggak ada cukup-cukupnya ingin selalu lebih rendah lagi, tapi kalau pengusaha deposito ingin yang tinggi," kata Wapres. Sebelumnya Gubernur Bank Indonesia, Burhanuddin Abdullah mengatakan bahwa BI terus mencermati perkembangan baik internal maupun eksternal dan perkembangan harga-harga di dalam negeri. "Yang kemudian apabila masih dimungkinan BI akan merelaksasi dari sisi BI rate kedepan tentu saja setelah melihat perkembangan dari bulan ke bulan," kata Gubernur BI Burhanuddin Abdullah. Rapat terbatas antara Wapres M Jusuf Kalla bersama jajaran direksi BI dan juga dihadiri oleh Menko Perekonomi Budiono, Meneg BUMN dan direksi bank-bank besar nasional berupaya untuk membuat konsensus nasional bersama untuk bagaimana ekonomi kita lebih cepat pertumbuhannya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007