Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan kegiatan itu untuk mempromosikan salah satu pesona wisata budaya Indonesia dalam hal ini melalui kuliner agar menjadi daya tarik pariwisata unggulan. '
'Kegiatan ini juga untuk mendorong pemerintah daerah bersama dengan stakeholder pariwisata lain membangun sebuah destinasi wisata kuliner Indonesia yang berdaya saing,'' ujar Arief dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat.
Arief optimistis kegiatan yang memperkenalkan kuliner unggulan daerah itu bisa mempromosikan pariwisata di Makassar dan mendorong kunjungan wisatawan asing dari target 12 juta orang pada tahun ini, sekitar 5,4 juta diantaranya adalah mereka yang menikmati kuliner.
Ia menambahkan wisata kuliner bisa menjadi ikon wisata suatu daerah sehingga memudahkan penjualan pariwisata karena bisa fokus dalam strategi promosi dan memudahkan diingat secara luas oleh masyarakat.
Arief menambahkan sektor pariwisata menyumbang 9,8 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) dunia. Di Tanah Air, sektor travel and tourism menyumbang 9,6 persen terhadap PDB Indonesia pada 2015 atau berkontribusi 2,4 milliar dolar. ''Bahkan pariwisata jadi penyumbang devisa terbesar keempat setelah minyak dan gas, batubara, dan CPO,'' kata Arief.
Bahkan, tahun lalu, sumbangan devisa pariwisata mencapai 12,578 juta dolar AS, meningkat dari sebelumnya yang hanya 11,166 juta dolar AS. Ini lantaran tahun lalu kunjungan wisatawan asing ke Indonesia meningkat 10,3 persen dari 9,43 juta orang menjadi 10,40 juta orang.
''Karena itu masing-masing daerah harus bisa mendorong potensi wisata mereka yang unik seperti wisata kuliner,'' jelas Arief.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Asthuty menuturkan pada 2013, sektor kuliner memberikan kontribusi nilai tambah bruto sebesar Rp208,6 triliun dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 4,5 persen, dan mampu menyerap tenaga kerja 3,7 juta orang dengan pertumbuhan rata-rata 0,26 persen.
''Unit usaha yang tercipta dari sektor kuliner adalah sebesar 3 juta dengan rata-rata pertumbuhan 0,9%. Pariwisata sangat erat dengan kuliner, terbukti penelitian menunjukan wisatawan menghabiskan hampir 40% dari anggaran mereka pada makanan saat berpergian,'' ungkap Esthy Reko Asthuty.
Asdep Pengembangan Segmen Pasar Personal Kemenpar Raseno Arya menuturkan kegiatan lomba kuliner berbahan ikan dan pangan lokal itu diharapkan dapat memberikan kontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, menumbuhkembangkan semangat masyarakat untuk mencintai produk budaya Indonesia melalui makanan sebagai ketahanan pangan.
''Event ini juga diharapkan mampu mendorong pemerintah daerah menjadikan kuliner di Makassar sebagai media promosi wisata budaya bagi kota Makassar dan sekitarnya,'' jelas Raseno.
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016