Jakarta (ANTARA News) - Bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, yang secara resmi telah diusung oleh 16 partai politik menyatakan bahwa mulai menyiapkan prioritas programnya, yakni perbaikan kualitas pelayanan terhadap masyarakat.
Berbicara di Balaikota, Jakarta, Kamis, ia memaparkan bahwa keberhasilan pemerintah dalam menjalankan programnya, antara lain ditentukan oleh kualitas pelayanan pada masyarakat.
"Oleh karena itu, skala prioritas saya adalah pada pelayanan masyarakat, itu mutlak," kata Bang Foke, nama panggilan akrab Fauzi Bowo.
Selain pelayanan masyarakat, Fauzi menilai, pentingnya memberikan pemahaman pada masyarakat untuk mempunyai rasa memiliki kota Jakarta.
"Saya ingin mengajak masyarakat memahami bahwa kota itu bukan hanya milik pemerintah namun juga milik warga. Pemahaman itu bisa dijadikan modal untuk membangun Jakarta," ujarnya.
Pada Kamis (15/3) siang, 16 partai politik, antara lain Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Demokrat, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Bintang Reformasi (PBR) mendeklarasikan dukungan untuk mengusung Fauzi Bowo maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012.
Dalam acara yang berlangsung di Jakarta dan dihadiri oleh Wakil Ketua Umum DPP Golkar Agung Laksono, Wakil Ketua Umum DPP PPP Chozin Chumaidy, dan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Hadi Utomo, alasan untuk mengusung Fauzi Bowo, karena dinilai memiliki kapabilitas teknis dan non-teknis untuk memimpin DKI Jakarta.
"Ini saya anggap sebagai sebuah kepercayaan dan artinya luar biasa buat saya. Bahwa nantinya berhasil atau tidak, itu perlu perjuangan," kata Fauzi Bowo, menanggapi dukungan atas dirinya tersebut.
Menanggapi pertanyaan siapa figur yang akan dipilih oleh warga dalam Pilkada nanti, Fauzi memaparkan masyarakat akan memilih figur yang mendahulukan kepentingan masyarakat secara nyata.
"Jadi, programnya harus jelas dan bisa dipahami oleh masyarakat," katanya.
Mengenai adanya wacana empat wakil gubernur atau satu wakil gubernur, ia menyatakan, telah memiliki skenario untuk kedua kondisi itu.
"Semua ada kekurangan dan kelebihannya. Namun, terus terang hingga saat ini saya masih bingung bila memang ada empat wakil gubernur, bagaimana mekanisme pemilihannya," ujarnya.
Namun, ia menolak menyebut nama calon wakil gubernur yang akan mendampinginya dalam pilkada nanti.
"Saya belum bisa tunjuk, toh masih ada waktu," katanya menambahkan. (*)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007