Cannes (ANTARA News) – Lebih dari 30 organisasi besar perfilman Eropa, Kamis (12/05), mendesak pemerintah Iran memberikan pengampunan atau grasi kepada seorang sutradara muda yang dijatuhi hukuman cambuk 223 kali.
Keywan Karimi (30) terlibat masalah dengan Garda Revolusi Iran atas film dokumenter yang ia garap berjudul ‘Writing on the City’ mengenai grafiti di ibu kota Teheran.
“Benar-benar tidak dapat diterima, hanya karena melakukan tindakan sederhana mengekspresikan ide seni dan kritikan, Karimi harus masuk dalam daftar para seniman yang kebebasannya, atau bahkan nyawanya, direnggut,” menurut pernyataan tersebut kepada pemerintah Iran.
Karimi ditahan selama 15 hari di sel isolasi pada 2013 dan dituding menyebarkan propaganda antipemerintah dan menghina nilai-nilai agama.
Namun, kemudian sejumlah dakwaan lain diberikan termasuk mengonsumsi minuman beralkohol, perselingkuhan dan membuat konten pornografi.
Karimi divonis penjara enam tahun pada 2015, namun setelah menerima kecaman internasional, pihak berwenang Iran mengurangi lima tahun masa hukuman tersebut.
Namun, ancaman hukuman cambuk 223 kali belum dicabut, dan otoritas penjara mendesak agar hukuman tersebut segera dilaksanakan, demikian AFP melaporkan
Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016